Sinergi NU, Pemerintah, dan Masyarakat: Karangpawitan Jadi Teladan Peringatan Hari Santri 2025

GARUT Tribun Tipikor com– Semangat kebersamaan dan nasionalisme para santr di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, begitu terasa dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU).

Kegiatan akbar ini berlangsung selama dua hari, Sabtu–Minggu (25–26 Oktober 2025), di Lapangan Yayasan Bani Syekh Nuryayi, Karangpawitan.

Peringatan ini tidak sekadar seremoni, tetapi juga momentum refleksi untuk memperkuat nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan di kalangan santri. Rangkaian kegiatan meliputi pemeriksaan kesehatan, pentas kreasi santri, ziarah kubur, pembinaan keaswajaan, Experience Manasik Haji dan Umroh 5 Dimensi oleh Mandala Tour and Travel, upacara HSN, serta pembinaan haji.

Rangkaian Acara dan Kehadiran Tokoh

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Bupati Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU., Camat Karangpawitan Drs. H. Anas Aulia Malik, M.Si., Lurah Karangmulya Lis Yulia Wardhani, S.Ip., Dandenkesyah 03.04.02 Garut Letkol CKM Suparman, S.Sos., S.Psi., M.M.Kes., Ketua MUI Kabupaten Garut KH. Aceng Abdul Mudjib, M.Ag., serta jajaran MWC NU Karangpawitan seperti KH. Agus HR, S.Ag., M.Si. (Ketua Tanfidziyah) dan Kyai Aceng Mukhlis Ulumudin, S.Pd.I. (Rois Syuriah)., Haris Kharisman, Direktur Mandala 525 Islamic Tour, H. Deden Muhammad dari Yayasan Asanusiyah, DPD perkopindo Jawa Barat di wakili oleh Sekertaris Umum Alexs Edward dan Bendehara Umum Ogie., serta lebih dari 500 santri dan 300 pengurus NU dari 36 pesantren se-Kecamatan Karangpawitan.

Santri Tunjukkan Kreativitas dan Kepedulian Sosial

Kegiatan pengobatan gratis menjadi salah satu agenda yang paling diminati. Program ini terselenggara berkat kerja sama dengan Detasemen Kesehatan Dandenkesyah yang dipimpin langsung oleh Letkol CKM Suparman.

Selain itu, para santri menampilkan berbagai kreasi seni pesantren seperti: Nadhom Kitab Alfiyah 300 bait, Dakwah Islami, Marawis dan Hadroh, Tari Zapin, Syiiran dan Nadoman khas pesantren.

Malam harinya, para santri bersama pengurus dan panitia melaksanakan ziarah kubur ke makam ulama penyebar Islam, Syekh Nuryayi, yang menjadi salah satu momen spiritual paling khidmat dalam rangkaian HSN.

Kemandirian dan Kreativitas dalam Bingkai Kebersamaan

Ketua Panitia HSN 2025, Yosep Mulyana, S.E., mengungkapkan rasa syukurnya atas suksesnya kegiatan ini.

“Alhamdulillah, tahun ini kami kembali bisa melaksanakan Hari Santri dengan konsep Jambore Santri. Selain mempererat silaturahmi, kegiatan ini juga melatih kemandirian, kreativitas, dan semangat kebersamaan para santri,” ujarnya.

Beragam kegiatan turut memeriahkan peringatan, seperti pencak silat, lomba pidato santri, api unggun, hingga siraman rohani menjelang Subuh.
Tak ketinggalan, donor darah bersama PMI Kabupaten Garut dengan total 50 pendonor menjadi bentuk nyata kepedulian sosial santri bagi masyarakat.

“Kehadiran Bupati Garut pada pembukaan acara menjadi motivasi besar bagi kami. Dukungan juga datang dari kecamatan, kelurahan, ormas Islam, dan sponsor seperti Perkopindo. Sinergi ini akan terus kami jaga,” tambah Yosef.

Santri Sebagai Garda Terdepan Kebangsaan

Rois Syuriah MWC NU Karangpawitan, Kyai Aceng Mukhlis Ulumudin, S.Pd.I., menegaskan bahwa Hari Santri merupakan momentum penting untuk memperkuat peran santri dalam menjaga keutuhan bangsa.

“Santri harus menjadi garda terdepan dalam menegakkan nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan cinta tanah air. Semangat ini sejalan dengan cita-cita pemerintah dalam mewujudkan negara yang aman dan tenteram,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya silaturahmi antar-santri sebagai sumber inspirasi dan kekuatan moral.

“Dari silaturahmi lahir ide-ide positif dan solusi bagi umat. Itulah makna sejati dari Hari Santri,” tambahnya.

Meski Garut sempat diguyur hujan selama beberapa hari, seluruh kegiatan berjalan lancar dan penuh keberkahan.

Budi Haryanto Wapemred

Pos terkait