Padang Sidempuan,
Cuutwan Saripah (63) warga desa Lumban Dolok kecamatan Siabu kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut merasa kecewa saat menjenguk anaknya yang sedang direhabilitasi Narkoba di rehabilitasi narkoba Amelia di jalan Sudirman Kelurahan Sadabuan Kecamatan Padang Sidempuan Utara kabupaten Kota Padang Sidempuan-Sumut. Kekecewaan disebabkan dia dan keluarganya tidak bisa besuk anaknya, padahal sudah berada di lokasi tempat rehab. Sekitar 70 Km jarak tempuh dengan waktu tempuh 2 jam, namun tidak bisa bertemu.
Anaknya (Hadir Ali NST) yang sudah direhab pada bulan Agustus kemarin, pada hari ini tidak bisa dijumpai.
” Kami bersama keluarga sangat kecewa hari ini. Kami hendak besuk anak kami yang sedang rehab. Kecewa kami bersama keluarga, padahal jarak tempuh sangat jauh dan memakan waktu yang cukup lama. Sudah lama kami tidak melihat kondisi anak kami” ujarnya, Kamis, (23/10/2025).
Tim media coba konfirmasi terkait keluarga pasien rehab tidak boleh besuk dan hanya ada jadwal pada hari Sabtu-Minggu. Konfirmasi itu melalui contact yayasan rehab yang tertera.
Tim media juga minta nomor contact pimpinan namun tidak lagi direspon.
Koordinator Jaringan media saber indonesia (JMSI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Ringgo Siregar S.Pd sangat menyesal sikap pihak rehab Amelia yang terkesan tertutup atas kunjungan keluarga pasien dan tertutup dengan awak media.
” Patut diduga ada hal yang menyimpang dalam hal lain. Ironisnya keluarga pasien juga ingin tahu apa perkembangan anaknya yang sedang rehab dan lainnya” terangnya
Disampaikan juga pihak pemerintah kota Padang Sidempuan perlu audit rehablitasi Amelia itu. Sehingga tidak ada hal yang diduga menyudutkan atau lainnya pada keluarga pasien.JMSI : Audit Rehablitasi Narkoba Amelia Padang Sidempuan
Cuutwan Saripah (63) warga desa Lumban Dolok kecamatan Siabu kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut merasa kecewa saat menjenguk anaknya yang sedang direhabilitasi Narkoba di rehabilitasi narkoba Amelia di jalan Sudirman Kelurahan Sadabuan Kecamatan Padang Sidempuan Utara kabupaten Kota Padang Sidempuan-Sumut. Kekecewaan disebabkan dia dan keluarganya tidak bisa besuk anaknya, padahal sudah berada di lokasi tempat rehab. Sekitar 70 Km jarak tempuh dengan waktu tempuh 2 jam, namun tidak bisa bertemu.
Anaknya (Hadir Ali NST) yang sudah direhab pada bulan Agustus kemarin, pada hari ini tidak bisa dijumpai.
” Kami bersama keluarga sangat kecewa hari ini. Kami hendak besuk anak kami yang sedang rehab. Kecewa kami bersama keluarga, padahal jarak tempuh sangat jauh dan memakan waktu yang cukup lama. Sudah lama kami tidak melihat kondisi anak kami” ujarnya, Kamis, (23/10/2025).
Tim media coba konfirmasi terkait keluarga pasien rehab tidak boleh besuk dan hanya ada jadwal pada hari Sabtu-Minggu. Konfirmasi itu melalui contact yayasan rehab yang tertera.
Tim media juga minta nomor contact pimpinan namun tidak lagi direspon.
Koordinator Jaringan media saber indonesia (JMSI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Ringgo Siregar S.Pd sangat menyesal sikap pihak rehab Amelia yang terkesan tertutup atas kunjungan keluarga pasien dan tertutup dengan awak media.
” Patut diduga ada hal yang menyimpang dalam hal lain. Ironisnya keluarga pasien juga ingin tahu apa perkembangan anaknya yang sedang rehab dan lainnya” terangnya
Disampaikan juga pihak pemerintah kota Padang Sidempuan perlu audit rehablitasi Amelia itu. Sehingga tidak ada hal yang diduga menyudutkan atau lainnya pada keluarga pasien.
Ismed Harahap







