Sumbawa Besar NTB
tribun Tipikor.Com —
Dalam semangat memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2025, SMA Negeri 1 Sumbawa Besar kembali mencuri perhatian melalui inovasi pembelajaran yang inspiratif. Sekolah yang dikenal dengan budaya berprestasinya ini menampilkan praktik baik bertajuk “Penggunaan Strategi Inquiry Kolaboratif Model Coaching in Solo (CIS) dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.”
Program ini digagas oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, Ainun Asmawati, S.Pd., M.Pd., yang menjadi peserta seleksi nasional kategori Kepala Sekolah Transformatif HGN 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Ainun menyampaikan kepada awak Media tribun tipikor.com kamis 23/10/2025, program CIS lahir sebagai jawaban atas tantangan peningkatan mutu pembelajaran yang sempat menurun berdasarkan hasil Rapor Pendidikan 2025. “Kami menyadari, meskipun banyak capaian positif, kualitas pembelajaran perlu kita tingkatkan. Karena itu, kami mencoba menghadirkan solusi berbasis data, kolaborasi, dan refleksi berkelanjutan,” ujar Ainun dengan semangat.
Langkah awal pengembangan program ini dilakukan melalui analisis mendalam terhadap kondisi sekolah. Data rapor pendidikan menunjukkan perlunya peningkatan di aspek pembelajaran mendalam. Melalui strategi Inquiry Kolaboratif Model Coaching in Solo (CIS), seluruh komponen sekolah diajak berkolaborasi dalam siklus pembelajaran reflektif yang berkelanjutan.
Program ini terdiri atas empat tahap utama, yaitu Assess, Design, Implement, dan Menture–Reflex–Change.
Pada tahap Assess, sekolah melakukan survei, observasi kelas, dan diskusi bersama guru, siswa, dan pemangku kepentingan seperti Kadis Dikbud NTB serta KC Disdikbud Sumbawa.
Tahap Design melibatkan seluruh warga sekolah dalam merancang kegiatan berbasis prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Timely).
Selanjutnya tahap Implement dilakukan dengan pendampingan intensif dan coaching kepada guru.
Sementara pada tahap Menture, Reflex, Change, sekolah melakukan evaluasi serta perbaikan strategi untuk memastikan keberlanjutan peningkatan mutu.
Sejumlah inovasi lahir dari penerapan strategi CIS di SMA Negeri 1 Sumbawa Besar.
Di antaranya
Supervisi Akademik Berbasis Coaching, di mana guru mendapatkan pendampingan reflektif untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
Program Sabtu Budaya Smarasia dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang menanamkan nilai karakter dan nasionalisme.
Pojok Literasi, Bank Sampah, dan Gerakan Literasi Sekolah “Satu Tahun Tujuh Buku” untuk menumbuhkan budaya membaca dan kepedulian lingkungan.
Spiritual Camp, Safari Ramadan, dan Ekstrakurikuler TOEFL Preparation Class (TPC) yang memperkuat pengembangan spiritual dan kemampuan global siswa.
Digitalisasi administrasi dan keuangan berbasis Virtual Account, serta evaluasi berbasis digital yang efisien dan transparan.
Program-program tersebut tidak hanya memperkuat budaya sekolah, tetapi juga mendorong kolaborasi lintas bidang di antara guru, siswa, dan tenaga kependidikan.
Berdasarkan hasil survei terhadap 52 guru responden, penerapan Inquiry Kolaboratif Model CIS terbukti meningkatkan kualitas pembelajaran secara signifikan. Hasil visualisasi data memperlihatkan garis merah (setelah penerapan CIS) jauh di atas garis biru (sebelum penerapan), menunjukkan peningkatan konsisten di seluruh indikator.
Salah satu guru menuturkan, “Metode coaching ini membuat kami lebih reflektif. Kami bisa menemukan sendiri akar masalah pembelajaran di kelas dan menyusun solusi bersama.”
Para siswa pun turut merasakan dampaknya. “Sekarang belajar jadi lebih seru karena kami sering dilibatkan langsung dalam kegiatan proyek. Guru kami mendampingi bukan hanya di kelas, tapi juga di luar jam belajar,” ujar seorang siswa dengan wajah antusias.
Kepala sekolah menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak di sekolah. “Kami membangun budaya reflektif. Setiap guru bukan hanya mengajar, tapi juga belajar bersama. Kami ingin SMA Negeri 1 Sumbawa Besar menjadi rumah pembelajaran yang hidup, kreatif, dan kolaboratif,” tegas Ainun.
Di akhir kegiatan diseminasi, ia menambahkan harapannya agar inovasi ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain di NTB dan Indonesia. “Semoga praktik baik ini dapat menular ke sekolah lain. Kami percaya, perubahan besar dalam pendidikan dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama,” tutupnya.
SMA Negeri 1 Sumbawa Besar kini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kepemimpinan transformatif dan strategi kolaboratif mampu menggerakkan perubahan positif dalam dunia pendidikan. Melalui semangat inovasi dan gotong royong, sekolah ini membuktikan bahwa pembelajaran bermutu bukan sekadar cita-cita, tetapi hasil nyata dari kerja bersama.
( Irwanto )