BOGOR tribuntipikor.com–
Pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, diduga tidak sesuai harapan. Proyek yang menelan anggaran Rp195 juta dari APBN 2025 itu disebut-sebut menggunakan material dengan kualitas rendah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (1/10) pekerjaan yang dikerjakan oleh P3A Sinar Harapan Jaya tersebut diduga menggunakan batu cadas putih dan pasir kuwarsa yang dinilai tidak layak untuk konstruksi irigasi. Sejumlah warga menyampaikan kekhawatiran bahwa kualitas pekerjaan akan berpengaruh terhadap daya tahan bangunan irigasi yang sedang dikerjakan.
Program P3-TGAI sendiri merupakan salah satu program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air, yang bertujuan memperbaiki dan meningkatkan jaringan irigasi agar manfaatnya langsung dirasakan oleh para petani. Namun, apabila kualitas pengerjaan dan material yang digunakan tidak sesuai, manfaat program ini dikhawatirkan tidak akan bertahan lama.
Ketua Kelompok/P3A saat dikonfirmasi via by phone tidak membantah terkait pengggunaan bahan material tersebut. Bahkan ia meminta awak media untuk tidak memuat pemberitaan dengan alasan sedang mengejar target pekerjaan(A)