Bandung Tribun Tipikorcom
Ketua LSM TRINUSA DPD Jawa Barat menyatakan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola langsung oleh pihak sekolah dengan melibatkan orang tua murid. Menurutnya, pola ini dapat memperkuat pengawasan mutu makanan sekaligus meminimalisir risiko kasus keracunan yang kerap terjadi bila pengadaan hanya diserahkan pada pihak ketiga.
Dari sisi pendidikan, pengelolaan MBG di sekolah dinilai memberi dampak positif terhadap proses belajar. “Anak yang mendapat asupan gizi cukup akan lebih fokus, aktif, dan produktif dalam belajar. Keterlibatan sekolah serta orang tua memastikan anak-anak tidak hanya sekadar kenyang, tetapi juga sehat dan siap menerima pelajaran,” jelas Kang Ait
Kang Ait juga menegaskan pentingnya kontrol kualitas makanan sejak tahap perencanaan menu. “Jika sekolah langsung bekerja sama dengan orang tua, kebutuhan gizi anak bisa dipenuhi sesuai standar — mulai dari kandungan protein, serat, hingga vitamin. Selain itu, makanan yang dimasak dengan pengawasan langsung akan lebih higienis dan sesuai kebutuhan usia sekolah,” ujarnya.
Kang Ait juga menambahkan, model ini juga membuka ruang partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Orang tua tidak hanya berperan membiayai, tetapi ikut mengawasi dan memastikan menu sesuai dengan kondisi kesehatan anak. Dengan demikian, tanggung jawab gizi anak menjadi kolaborasi bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Program MBG berbasis sekolah dan keluarga ini diharapkan menjadi langkah preventif dalam menekan kasus keracunan massal yang sempat terjadi di beberapa daerah akibat kurangnya pengawasan distribusi makanan.
“Intinya, makan bergizi gratis bukan sekadar soal memberi makanan, tetapi juga soal membangun generasi sehat dan cerdas dengan keterlibatan semua pihak,” pungkas Kang Ait
Budi Haryanto Wapemred