Landak, Kalbar – TribunTipikor.com
Sebuah momen bersejarah terjadi di Desa Rasan, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. Setelah 80 tahun hidup tanpa aliran listrik, akhirnya desa ini resmi teraliri listrik menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada Jumat, 25 Juli 2025.
Peristiwa penting ini dirayakan dengan acara syukuran yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Susanto. Turut hadir dalam acara tersebut Camat Ngabang Yully Nomensen,S.STP,Kepala Desa Sungai Keli Kepala Desa Temiang Sawi, serta perwakilan Babin Kamtibmas dan undangan lain.
Dalam sambutannya, Camat Yully menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kerja keras semua pihak dalam menghadirkan listrik ke Desa Rasan. Ia menekankan pentingnya menjaga instalasi listrik agar tidak terjadi kerusakan atau gangguan, serta mendukung upaya penyambungan listrik ke dusun-dusun lain yang masih belum terjangkau.
“Pertama-tama kita patut panjatkan syukur karena Desa Rasan akhirnya sudah teraliri listrik. Ini sudah lama ditunggu oleh masyarakat. Listrik akan sangat membantu aktivitas warga sehari-hari dan diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di bidang UMKM, juga pendidikan,”ujar Yully.
Ia menambahkan bahwa hampir seluruh ibu kota desa di Kecamatan Ngabang kini telah teraliri listrik. Meski begitu, masih ada beberapa dusun yang belum tersambung dan saat ini sedang dalam proses pengajuan.
“Kami dari pemerintah daerah terus mendorong dan berkoordinasi dengan pihak PLN. Harapan kami, semua wilayah di Kecamatan Ngabang bisa terang, tidak hanya Desa Rasan saja. Ini penting demi pemerataan pembangunan dan peningkatan layanan dasar bagi seluruh masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rasan, Susanto, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah daerah dan seluruh masyarakat atas dukungan yang diberikan selama proses perjuangan menghadirkan listrik ke desanya.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah. Setelah 80 tahun dalam kegelapan, akhirnya Desa Rasan bisa menikmati penerangan. Saya berpesan agar masyarakat memanfaatkan listrik ini dengan bijak untuk mendukung ekonomi dan pendidikan, serta tidak menanam pohon sawit di bawah jalur kabel karena bisa membahayakan,” ujarnya.
Acara syukuran ini tidak hanya menjadi simbol kebangkitan Desa Rasan dari keterisolasian, tetapi juga menjadi penyemangat baru bagi warga untuk membangun desa yang lebih maju dan mandiri dengan dukungan infrastruktur dasar yang kini semakin memadai.
(Ditulis: Sungut / TribunTipikor.com)