TribunTipikor.com Palembang-
Usai berkunjung ke rumah orang tuanya di kawasan Seberang Ulu I, saat melintas di depan Pos Polisi (Pospol) Simpang Sungki Kertapati Andi (41) dihadang oleh anggota Reskrim Polsek Kertapati yang setiap hari sering melakukan razia terhadap pengendara R2 saat melintas, Senin, 21 Juli 2025 sekira pukul 17.00 WIB.
Andi yang merupakan seorang Wartawan tidak menyangka bahwa dirinya akan di Stop, bahkan Ia bersama rekannya dicurigai dan tekan serta dituduh membawa narkoba.
Dirinya Merasa di intimidasi oleh oknum polisi, karena tidak terbukti maka ia bersama rekan dilepas.
“Saya dari rumah orang tua, tiba tiba saya dicegat saat melintas didepan Pospol Simpang Sungki oleh oknum Polisi yang bertugas disana, karena merasa tidak punya salah, saya merasa heran saja,” kata Andi, Selasa (23/07/2025).
“Saya mengaku merasa bersalah karena bonceng tiga, rupanya bukan itu. Tapi mereka menuduh dengan sedikit intimidasi oleh Oknum anggota Polsek Kertapati dengan mengatakan kalau saya membawa narkoba”, lanjutnya.
Setelah kami di stop, kata Andi, saya ditekan dan dituduh membawa narkoba, setelah kami diperiksa, tidak ditemukan apa yang dituduhkan tersebut, maka kami disuruh pulang.
“Saya tidak terima dengan perbuatan Oknum tersebut yang telah mengintimidasi dan melakukan penekanan terhadap kami dituduh membawa narkoba. Saya akan minta keadilan dan akan melaporkan hal ini ke Unit Propam Polda Sumsel,” ungkap Andi dengan nada kesal.
Sementara itu, Kapolsek Polsek Kertapati AKP Angga Kurniawan menerangkan bahwa Andi beserta kedua temannya memang melakukan pelanggaran karena bonceng tiga.
“Pemberhentian dilakukan karena memang ditemukan adanya pelanggaran yg dilakukan”, terang Angga.
Dari pengamatan, lanjut Angga, pelanggaran yang dilakukan yaitu 3 orang berboncengan dan tidak menggunakan helm. Sehingga pemberhentian dilakukan untuk mengecek kelengkapan dan tanda pengenal diri.
“Dari hasil pengecekan, pengendara mengakui bahwa kendaraannya tidak memiliki kelengkapan surat kendaraan”, pungkasnya
Hal ini ditanggapi oleh Andi, kalau soal kelengkapan surat menyurat motor tersebut semua ada.
” Kelengkapan surat STNK ada, salah kami memang bonceng tiga. Tapi oknum yang inisial DN kalau gak salah itu anak buahnya Pak GDG (inisial.red) mengajak kami ke dalam Pospol dengan melakukan body checking semua diperiksa “, tanggap Andi.
” Lagian mereka itu serse, bukan Polantas. Intinya nanti kami akan laporan ke Propam guna mempertanyakan surat tugas mereka dalam menggelar razia itu, terus kami akan minta juga oknum-oknum anggota yang menggelar razia itu di tes urine (hukum terbalik) jangan mereka cuma bisa nuduh saja”, tutup Andi geram.
Loobay