Hj. Cucu Turun Langsung ke Rumah Reyot Sarum di Sukatani: “Tak Bisa Tunggu Tahun Depan, Ini Soal Nyawa”

Kabupaten Bekasi, SUKATANI – tribun tipikor.com

Kepedulian tak harus menunggu sidang paripurna. Itulah yang ditunjukkan Hj. Cucu Sugiarti, M.Pd, anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi PKS, yang kembali membuktikan kepemimpinan berbasis aksi nyata di tengah masyarakat. Pada Sabtu (19/07/2025), Hj. Cucu mendatangi langsung rumah Sarum, warga miskin di Kampung Pulokukun RT 001/002 Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani, yang hidup dalam rumah yang nyaris ambruk dan jauh dari kata layak huni.

Kondisi tempat tinggal Sarum sungguh memilukan: dinding bilik bambu rapuh, atap bocor parah, lantai tanah becek saat hujan, dan tak ada satu pun fasilitas sanitasi. Bahkan tempat tidur pun hanya berupa tikar di atas tanah. Tak hanya menyedihkan, situasi ini juga membahayakan jiwa penghuninya.

Hj. Cucu menerima informasi dari tokoh masyarakat bahwa rumah Sarum sudah lama tidak tersentuh bantuan, meski kondisinya sangat darurat. Tanpa menunggu lama, Hj. Cucu memutuskan terjun langsung ke lokasi dan menyaksikan sendiri betapa buruknya situasi tersebut.

“Ini bukan hanya tentang kemiskinan. Ini tentang keselamatan. Rumah ini bisa roboh kapan saja. Saya tidak mau dengar berita duka dulu baru kita semua bertindak. Tidak bisa menunggu APBD tahun depan. Harus sekarang,” tegas Hj. Cucu di hadapan warga yang turut berkumpul.

Tak hanya datang untuk meninjau, Hj. Cucu langsung menyerahkan bantuan awal berupa beberapa sak semen, kayu kaso, dan pasir agar Sarum bisa memperkuat bagian rumah yang paling rawan.

“Saya tidak bisa pulang begitu saja tanpa melakukan sesuatu. Pemerintah punya prosedur, tapi untuk kasus seperti ini, kita tidak boleh hanya berpegang pada administrasi. Ada nyawa yang harus diselamatkan,” ujar Hj. Cucu yang tampak emosional saat melihat kondisi rumah.

Respons cepat Hj. Cucu membuat haru masyarakat sekitar. Asep Domiri, tokoh masyarakat setempat, mengatakan bahwa baru kali ini ada anggota DPRD yang benar-benar hadir dan membawa solusi langsung.

“Sudah banyak yang datang lihat-lihat, tapi hanya Hj. Cucu yang datang dengan tangan terbuka dan tindakan nyata. Ini yang kami butuhkan,” kata Asep.

Sarum sendiri menangis tersedu saat menerima bantuan. Ia mengaku tidak pernah berharap rumah reotnya akan diperhatikan, apalagi oleh seorang anggota dewan.

“Hj. Cucu datang bukan hanya sebagai pejabat, tapi sebagai penyelamat. Saya benar-benar tidak menyangka. Semoga Allah balas semua kebaikannya,” ucap Sarum dengan air mata mengalir.

Tak berhenti sampai di situ, Hj. Cucu juga berjanji akan mengawal pengajuan bantuan Rutilahu atau Rutisae ke Dinas terkait agar rumah Sarum bisa direnovasi total. Ia meminta pemerintah daerah mempercepat proses untuk kasus ekstrem seperti ini.

“Saya akan kirim laporan resmi, lengkap dengan dokumentasi dan rekomendasi. Ini harus diprioritaskan. Negara tidak boleh absen di titik-titik paling gelap seperti ini,” kata Hj. Cucu penuh penekanan.

Kunjungan Hj. Cucu ini bukan sekadar simbolis. Ia menunjukkan bahwa menjadi anggota dewan bukan soal kursi dan jabatan, tapi soal turun, mendengar, dan merasakan langsung denyut penderitaan rakyat. Kepedulian Hj. Cucu menjadi oase di tengah harapan yang nyaris padam, terutama bagi warga seperti Sarum yang hidup di garis kemiskinan ekstrem.

( Awaludin Budiono )

Pos terkait