binjai-tribuntipikor.com |
Berbagai macam cara untuk mendapatkan pundi pundi daripada keuntungan yang menyelimuti rasa dengan terpaksa orangtua harus membayar biaya pendaftaran ulang penerimaan peserta didik baru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Binjai. Minggu (6/7).
Dimana ada kesempitan disitu juga adanya kesempatan, yang diduga SMP Negeri 1 Binjai menjadi ajang untuk mencari keuntungan yang sangat membebankan para orangtua murid.
Beredar luas selembar surat yang distempel lunas pembayaran dan stempel biru yang diduga atas nama Pemerintah Kota Binjai. Surat tersebut berisi yang terindikasi sebagai bukti lunas pembayaran diduga sebagai tanda terima daftar ulang siswa baru SMPN 1 Binjai tahun ajaran 2025 – 2026.
Dalam persoalan yang sangat serius ini, Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Binjai Drs.Sofyan S.Pd,kemarin, Jumat ( 4/7) saat dikonfirmasi oleh awak media online Tribuntipikor.com melalui telepon maupun pesan WhatsApp pribadi tidak memberikan jawaban apapun.
Terlihat sangat jelas adanya indikasi menyimpang dalam dunia pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama di kota binjai. Aparat Penegak Hukum sudah seharusnya merespon permasalahan tersebut, yang terendus pendidikan sebagai ajang bisnis.
Menyikapi persoalan yang ada, mewakili masyarakat binjai yang berinisial Y,saat disinggung mengenai persoalan yang ada, kepada awak media online ini beliau mengatakan ” Sah – sah saja jika memang sudah menjadi keharusan untuk membayar seperti atribut maupun baju olahraga”,sebut Y dalam pertemuan tidak sengaja di salah satu Caffe.
Masih dengan Y, sambungnya ” tapi, biaya yang harus di keluarkan sangat besar dan diluar nalar logika, nominal sebesar Rp.825.000 menjadi kewajiban harus membayar, pendidikan hanya sabotase keuntungan. Sudah semestinya Walikota Binjai untuk mencopot jabatan fungsional kepala sekolah SMP Negeri 1 Binjai”,kesal Y.
Penerima Peserta Didik Baru ( PPDB) tahun ajaran 2025 – 2026 yang berbasis online menjadi celah yang terselubung dalam praktik -praktik tidak sehat. Sangat miris, PPDB online kini sudah tidak steril lagi dalam menjalankan tugasnya untuk mencari peserta didik baru yang unggul dan berprestasi. (TIM)