Langkat , Media Tribun Tipikor . Com /
Dibalik meninggalnya Sungguh Satria Aritonang Beralamat di Dusun Rumah Sekolah, Desa Namo Sialang, kecamatan Batang serangan, kabupaten Langkat meninggalkan pertanyaan besar ditengah-tengah keluarganya dan kalangan masyarakat.11/10/2023
Awalnya, Minton Aritinang dan Nurhayati BR.Sihombing selaku orang tua dari Sungguh Satria Aritonang.mendapat kabar lewat telpon seluler dari Kepala Desa Sei Serdang dan berkata”cepat datang ke Titi belanga,kata orang,ada mayat tergeletak di atas batu kerikil”menurut beberapa orang,sepertinya anak Bapak yang bernama Sungguh Satria Aritonang.lalu, M.Aritomang langsung pergi dan mengajak D.Simajuntak ke lokasi tersebut.setibanya di TKP sekitar jam 12 siang, M.Aritonag melihat banyak orang ramai dan beberapa personil dari Polsek Padang Tualang.
Salah satu personil Polsek Padang Tualang,bertanya ke M.Aritonang “benar,ini anak bapak?vdengan mata berkaca-kaca dan menangis histeris.sambil menjawab,ya anak saya”.Polisi dan keluarga menyeberangkan jenazah dan membawa ke puskesmas Sei Bamban guna untuk autopsi jenazah.setibanya disana ,pihak puskesmas mengarahkan ke RS.PTPN II karena kekurangan peralatan.Demi kepastian hukum ,pihak keluarga dan kepolisian bergegas membawa jenazah ke RS.Brimob Medan.guna untuk memastikan penyebab kematian almarhum.
Melihat tubuh dan kepala anaknya penuh dengan darah,kepala pecah bagian belakang dan luka memar dibagian pelipis bawah sebelah kiri,diduga karena dianiaya.
Nurhayati BR.Sihombing Resmi membuat laporan dengan nomor:LP/A/03/X/2023/SPKT/Polsek PD-Tualang /Polres Langkat /Polda SUMUT,Tanggal 11/10/2023.
Ketika Awak media ini mencoba menelusuri dan konfirmasi ke pihak keluarga korban ,Nurhayati sebagai ibu korban,menceritakan bahwa:pada tanggal 10/Oktober/2023 sekitar pukul 19.00 wib almarhum berangkat dari rumah dan berjumpa dengan temannya Dapot Nababan di dusun Titi mangga yang tak lain adalah teman sehari- harinya Almarhum.
Hal mencurigakan timbul di tengah-tengah keluarga,3 hari sebelum almarhum meninggal,oknum pihak BKO Kebun Kwala Sawit PTPN II mendatangi dan menanyakan ke Adek korban dan Bu.lina “mana satria,Awas kau ya satria, kapan kau dapat pasti mati ku bikin.imbuhnya…
Ironisnya,pada tanggal 13/Desember/2023, pihak keluarga mendatangi dan mencoba mempertanyakan ke Kanit Reskrim Polsek Padang Tualang ,sudah sejauh mana proses penanganan kasus kematian anak saya pak? Kanit memberitahukan bahwa:hasil Autopsi belum bisa diberitahukan karena penyebab kematian Sungguh Satria Aritonang bukan karena pemukulan dan pembunuhan.tetapi,karena hanyut dan pasir masuk ke paru-paru. Sesuai dengan sesuai pernyataan dr yang memeriksa
Menanggapi hal itu,pihak keluarga memohon perlindungan hukum ke Kapolres Langkat dan menarik pemeriksaan perkara tersebut dari Polsek Padang Tualang ke Polres Langkat 07/02/2024.Agar dapat diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan Hukum yang berlaku.pada tanggal 25 April 2025 ,Polres Langkat,Nomor:B/533/IV/RES./1.7/2025/Reskrim perihal pemberitahuan perkembangan penyidikan terhadap korban Sungguh Satria Aritonang.sesuai dengan hasil pemeriksaan luar dan dalam dapat disimpulkan penyebab kematian korban adalah mati lemas (Aspeksia) karena pendarahan pada rongga kepala akibat benda tumpul.
Nurhayati br.sihombing dan Keluarga berharap,pelaku segera ditangkap dan mendapat ganjaran,sesuai hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.pungkasnya
(GT)