Lamongan Jatim, tribuntipikor.com //
Tanpa dan kurangnya ada pengawasan hutan wilayah kawasan KRPH Desa Dradah di Lamongan oleh Mantri dan Asper, berdampak adanya ratusan pohon Jati terpotong alias dicuri meninggalkan akar tunggak tak berleter,
Pantauan dari tim investigasi awak media tribuntipikor.com kejadian ini, tepatnya berada di utara makam, Dusun Blumbang, Desa Dradah, Kecamatan …, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Mirisnya.!, kejadian tersebut tidak diketahui hingga tertangkap pencurinya bahkan Mantri Kadariyono apabila mau dikonfirmasi terlihat selalu tidak berada di tempat rumah Dinas (RD)
Ditempat lain, Sinder atau Asper Dradah pak Eko tampaknya kebingungan ketika di tanya oleh awak media ini tentang keberadaan kayu jati utara makam Blumbang yang terpotong meninggalkan ratusan tunggak ini di Petak berapa.?
Namun dengan singkat Asper Eko mengatakan, “tidak tahu mas.! Jawabnya.
Hal ini dirasa agak aneh dan tentunya sebagai Asper harusnya tahu bahkan paham hapal tentang petak hutan, masak sebagai penanggungjawab wilayah BKPH Dradah wilayah KPH Mojokerto, kantor driver Surabaya, Jawa Timur. Asper Eko tidak tahu, kan lucu.
Berselang dan ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler WhatsAppnya, terkait adanya pencurian ratusan pohon kayu jati, mantri Kadariyono menyampaikan bahwa pihaknya juga mengatakan tidak mengetahui banyak tentang pencurian tersebut.
“Aku yo golek i gak tau ketok mas.!, aku nyanggong nok alas dewe,” ungkapnya.
Disisi lain, ketika Asper Eko di tanya tentang tarikan presil atau hutan sosial yang masuk KHDPK untuk tanaman jagung di Dusun Jatenan, Desa Tenggerejo, Kecamatan Kedungpring yang polemiknya ada tarikan 1 kilogram tanam jagung di pungut biaya 100 ribu dan bayarnya di RT masing-masing, pihaknya mengungkapkan, tidak tahu.
“Wah kalau itu saya tidak tahu dan baru dengar mas.! coba nanti saya ceknya dulu.” Ungkapnya.
terkait adanya pencurian ratusan kayu jati yang meninggalkan tunggak tak berleter tersebut sampai berita ini diunggah masih belum ada jawaban tentang kepastian petaknya petak berapa. (Spn)
Editorial: Solikin Korwil Jatim