Nasir ‘Toing’ Klarifikasi Pernyataan Soal TPA Sumurbatu yang Viral

Bekasi – tribuntipikor.com

Nasir, pria 53 tahun yang akrab disapa Nasir ‘Toing’, memberikan klarifikasi atas pemberitaan yang sempat viral terkait komentarnya mengenai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, Kota Bekasi. Pernyataan yang sebelumnya disampaikannya di salah satu stasiun televisi nasional belakangan menimbulkan dugaan adanya rekayasa oleh pihak tertentu terkait kelangsungan operasional TPA tersebut.

Dihubungi oleh awak media melalui sambungan telepon pada, Rabu (4/6/2025), Nasir menegaskan bahwa pernyataannya sebagai narasumber dadakan di televisi semata-mata disampaikan sebagai warga yang tinggal berdampingan langsung dengan TPA Sumurbatu.
“Yang saya sampaikan itu murni keluhan sebagai warga yang merasakan langsung dampaknya sejak TPA beroperasi tahun 2001. Tidak ada unsur rekayasa atau kepentingan pihak manapun,” jelas Nasir.

Selain sebagai warga terdampak, Nasir juga diketahui menjabat sebagai kepala keamanan di TPA Sumurbatu. Dalam kapasitas tersebut, ia mengaku prihatin dengan kondisi pengelolaan sampah yang dinilainya kurang memadai.
“Jalan di dalam area TPA berlumpur dan sulit dilalui kendaraan, tembok pembatas banyak yang sudah ambruk. Bahkan jalan dua lajur menuju lokasi pembuangan kini hanya bisa digunakan satu lajur karena kubangan air dan jalan rusak. Ini sering menyebabkan kemacetan sampai ke jalan raya,” ujar Nasir.
Ia berharap pemerintah segera melakukan pembenahan infrastruktur di sekitar TPA demi kelancaran operasional dan kenyamanan warga sekitar.

Dan menurut kepala divisi alat berat TPA Sumurbatu, Hasan Gito bahwa alat berat banyak yang alami kerusakan, dan sudah dilaporkan ke dinas, namun lambat menanggapinya. “Alat berat yang rusak sudah kita laporkan ke dinas, namun lambat untuk meresponnya. Bagaimana kerja bisa maksimal jika seperti itu,” ujar Hasan Gito.

Menanggapi hal ini, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Bantargebang, Suryono, ST., juga mendesak Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk memperhatikan kondisi fasilitas TPA.
“Keberadaan TPA Sumurbatu berdampak besar terhadap masyarakat sekelilingnya. Mulai dari bau tak sedap, isu kesehatan, hingga terganggunya sumber mata air warga. Harus ada langkah cepat untuk perbaikan,” tegas Suryono.

TPA Sumurbatu diketahui telah beroperasi sejak tahun 2001 dan menjadi titik krusial dalam pengelolaan sampah di Kota Bekasi. Dengan tingginya volume sampah yang masuk setiap harinya, keberlanjutan pengelolaan yang baik menjadi keharusan untuk meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat.
(Red/)

Pos terkait