Jembatan Harapan di Atas Sungai Srigading: Warga Cipedes dan Cipakem Akhirnya Terhubung

Kuningan|Tribun TIPIKOR.com

Haru dan sukacita menyelimuti tepian Sungai Srigading, Selasa pagi itu. Di antara riuh tepuk tangan dan senyum warga, sebuah jembatan gantung permanen membentang kokoh, menghubungkan dua desa yang selama puluhan tahun terpisah oleh derasnya arus: Desa Cipedes di Kecamatan Ciniru dan Desa Cipakem di Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan.

Selama lebih dari dua dekade, warga termasuk anak-anak sekolah terpaksa menyeberangi sungai tanpa jembatan. Di musim hujan, arus deras menjadi ancaman nyata. Kini, dengan selesainya jembatan sepanjang 40 meter dan lebar 1,2 meter ini, kisah penuh risiko itu berubah menjadi cerita tentang harapan dan kebersamaan.

“Alhamdulillah, jembatan ini akhirnya berdiri. Ini bukan sekadar penghubung dua desa, tapi penghubung masa depan. Sebuah simbol gotong royong dan semangat warga,” ujar Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, saat meresmikan jembatan.

Proyek ini lahir dari kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kuningan, Yayasan Harmoni Nusa, Yayasan 10.11 Putra Peduli, serta peran aktif masyarakat. Tidak hanya tenaga laki-laki yang dikerahkan, ibu-ibu lanjut usia pun ikut turun ke sungai, memikul batu dan pasir demi jembatan yang mereka impikan selama bertahun-tahun.

“Antusiasme warga luar biasa. Kami hanya memfasilitasi, tetapi semangat dan ketulusan mereka menjadi kekuatan utama pembangunan ini,” ujar Koh Apo, perwakilan Yayasan 10.11 Putra Peduli.

Kepala Desa Cipakem menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. “Ini bukan sekadar infrastruktur. Ini soal keselamatan anak-anak kami, soal harapan. Sekarang mereka bisa sekolah tanpa takut hanyut,” ujarnya haru.

Salah satu warga, Eti (60), yang turut membantu pembangunan, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. “Kami bersyukur. Tidak lagi harus menantang arus sungai. Terima kasih untuk semua yang telah peduli,” ucapnya

(Andri)

Pos terkait