“Warga Desa Cisangkal Terpaksa Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak”

Garut : tribuntipikor.com

“Warga Desa Cisangkal terpaksa melakukan gotong royong untuk memperbaiki jalan rusak di desa mereka. Hal ini dilakukan karena dinilai pemerintah desa tidak memperhatikan kondisi jalan yang rusak parah.

Warga merasa bahwa pemerintah desa tidak peduli dengan kondisi jalan yang rusak, sehingga mereka terpaksa mengambil inisiatif untuk memperbaiki jalan sendiri. Gotong royong ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian warga terhadap lingkungan dan infrastruktur desa.

“Menurut warga Cisangkal infrastruktur ini tidak diperhatikan lantaran Kepala Desa (Kades) Cisangkal, Jajang Yusuf Tazdiri yang diduga telah menghilang dan tidak menjalankan tugasnya dalam waktu yang cukup lama. Kamis (29-5-2025).

Sementara Anak-anak kesulitan pergi ke sekolah, pengendara motor kerap terjatuh, bahkan distribusi hasil tani warga pun terhambat. Setelah menunggu tanpa hasil, warga akhirnya memutuskan mengambil tindakan sendiri.”

Warga Desa Cisangkal bergotong royong memperbaiki jalan rusak, menunjukkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya infrastruktur yang baik. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa warga bersedia bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hidup di desa mereka.

Warga berharap bahwa pemerintah desa dan pemerintah kabupaten dapat memperhatikan kondisi infrastruktur di desa mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk memperbaiki jalan dan fasilitas lainnya. Dengan demikian, warga dapat menikmati kehidupan yang lebih baik dan nyaman.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi atau pernyataan resmi dari Kepala Desa Cisangkal. Pihak kecamatan juga belum memberikan tanggapan atas kondisi tersebut.

Sementara beberapa warga berharap agar inspektorat,Kejari, Polres Garut dan dinas terkait di tingkat kabupaten segera turun tangan untuk menyelidiki dan menindaklanjuti dugaan pengabaian tugas oleh kepala desa.

“Kami hanya ingin dipimpin oleh orang yang hadir dan peduli. Kalau tidak bisa, silakan angkat kaki dari kantor itu. Desa ini bukan milik pribadi,” pungkas seorang warga dengan nada kecewa.

Masyarakat kini menanti langkah tegas dari pemerintah di atasnya, agar roda pemerintahan desa tidak terus terhenti dan aspirasi warga bisa ditangani secara adil dan tuntas. (T.Wirama)

Pos terkait