Polres KSB Siapkan 650 Personil Pengamanan Pada Aksi Perjuangan PPS Di Pelabuhan Poto Tano

Sumbawa Barat NTB
tribun tipikor.com —

Sebanyak 650 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa Percepatan Provinsi Pulau Sumbawa dari sejumlah Kabupaten / kota di pulau sumbawa yang berlangsung sejak tanggal 15 Mei 2025 di Pelabuhan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat.

“Kami melibatkan 650 personel gabungan dengan bantuan BKO dari Polda NTB ,” kata AKBP Zulkarnaen Kapolres Sumbawa Barat melalui Kabag Ops AKP Dewa Astawa kepada media tribun tipikor.com

DEWA menyebut personel gabungan tersebut terdiri atas anggota Polres Sumbawa Barat, 2 Pleton BrImob, 1 Kompi Dalmas Polda NTB dibantu dari Polres Lombok Timur dan Polres Sumbawa. Nantinya personel akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Pelabuhan Poto Tano

Untuk pengalihan arus lalu lintas, Dewa menuturkan hal itu bersifat situasional. Artinya, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.

Sedangkan Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Zulkarnain menyampaikan imbauan tegas kepada seluruh elemen masyarakat terkait rencana aksi penutupan pelabuhan Poto Tano yang akan dilaksanakan Komite Percepatan Pembentukan Propinsi Pulau Sumbawa (KP4S) tanggal 15 Mei yang belakangan ramai diperbincangkan.

Dalam keterangannya, Kapolres menegaskan bahwa pelabuhan merupakan obyek vital nasional yang tidak sepatutnya dijadikan sasaran aksi, karena dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Pelabuhan adalah salah satu fasilitas penting yang mendukung mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat. Menutup pelabuhan bukanlah tindakan yang dibenarkan, karena itu akan merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat sendiri,” ungkap AKBP Zulkarnain

Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa Pelabuhan Poto Tano memiliki peran strategis dalam menunjang distribusi barang dan jasa, serta menjadi jalur utama bagi aktivitas logistik di wilayah Sumbawa Barat khususnya Pulau Sumbawa umumnya. Karena itu, segala bentuk gangguan terhadap fungsi pelabuhan dapat menimbulkan dampak domino yang luas, baik dari sisi ekonomi maupun sosial.

Sementara personil TNI dari Kodim 1628 Sumbawa Barat siap membeckup pengamanan, namun dalam kondisi selalu stanbay ” berdasarkan arahan komandan, kami diminta kepada anggota TNI untuk tetap stanbay apabila suatu waktu diminta terjun lapangan ” kata Letkol Andri Karsa Dandim 1628 Sumbawa Barat.( Irwanto )

Pos terkait