Bengkulu ,Tribun tipikor. com.–
Tragedi laut mengguncang Bengkulu pada Minggu, 11 Mei 2025. Sebuah kapal wisata bernama Pulau Tikus 3 Putra mengalami kecelakaan hebat saat membawa pulang 98 wisatawan dari Pulau Tikus.
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di kawasan perairan Pantai Berkas, Kota Bengkulu. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, kecelakaan dipicu oleh badai mendadak yang menghantam jalur pelayaran kapal, menyebabkan kapal oleng dan akhirnya terbalik di tengah laut.
Tim reaksi cepat dari BPBD Provinsi Bengkulu bersama unsur TNI, Polri, Basarnas, Dinas Sosial, serta bantuan masyarakat segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban.
Hingga laporan ini disusun, terkonfirmasi 7 orang meninggal dunia, sementara 17 korban luka dilarikan ke RS Harapan dan Doa (RS HD) serta 20 korban lainnya dirawat di RS Bhayangkara Bengkulu. Proses pencarian dan identifikasi korban lainnya masih terus dilakukan. Sebanyak 54 orang lainnya dalam proses pendataan lebih lanjut.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, melalui laporan resminya kepada Kepala BNPB, Gubernur Bengkulu, hingga Sekretaris Daerah Provinsi, menyampaikan bahwa badai kencang menjadi penyebab utama musibah ini. Cuaca ekstrem tersebut memang tidak terdeteksi sebelumnya secara signifikan oleh sistem peringatan dini.
Evakuasi korban kapal wisata Pulau Tikus di Pantai Berkas
Sekitar pukul 15.00 WIB, kapal Pulau Tikus 3 Putra memulai perjalanan kembali menuju daratan setelah mengangkut wisatawan yang menikmati liburan di Pulau Tikus. Cuaca awalnya cerah, namun berubah drastis dalam waktu singkat. Badai dan gelombang tinggi menghantam kapal, menyebabkan kapal kehilangan kendali dan terguling. Para penumpang panik, banyak yang tercebur ke laut tanpa pelampung.
TRC BPBD Provinsi segera bergerak cepat melakukan evakuasi dan pendataan korban. Seluruh potensi SAR dikerahkan, termasuk bantuan dari Polairud, nelayan setempat, serta relawan kemanusiaan. Saat ini, operasi pencarian masih terus dilanjutkan untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal.
Pihak BPBD mengingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem di wilayah pesisir Bengkulu masih tinggi. Oleh karena itu, masyarakat dan pelaku wisata diminta untuk selalu memantau prakiraan cuaca sebelum melaut dan memprioritaskan keselamatan dengan standar pelayaran yang ketat.
Kecelakaan ini menjadi peringatan serius bahwa sektor wisata laut membutuhkan pengawasan lebih ketat, baik dari sisi teknis kapal, kapasitas penumpang, serta peringatan cuaca yang harus terintegrasi secara real-time.
Penyebab utama kecelakaan kapal wisata Pulau Tikus 3 Putra di Bengkulu adalah badai mendadak yang terjadi saat kapal dalam perjalanan pulang dari Pulau Tikus menuju Pantai Berkas. Badai tersebut menimbulkan:
Gelombang tinggi dan angin kencang yang membuat kapal oleng dan tidak stabil.
Cuaca ekstrem datang secara tiba-tiba, sehingga kapal tidak sempat menghindar atau berlindung.
Diduga minimnya sistem deteksi dini cuaca serta kurangnya peralatan keselamatan di kapal memperburuk situasi.
Faktor teknis kapal dan prosedur keselamatan penumpang juga masih dalam proses investigasi oleh pihak berwenan.
Ret:Arpin
Tribun tipikor. com.