Palembang, Sumsel, tribuntipikor.com
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, S.I.K., M.H., diwakili oleh Dirbinmas Polda Sumsel Kombes Pol Hari Purnomo, S.I.K., S.H., bersama Ketua PP Polri Sumsel AKBP (Purn) Nanik Marsini, S.I.P., serta jajaran PP Polri Sumsel lainnya menghadiri kegiatan Halalbihalal Presiden Republik Indonesia bersama Purnawirawan TNI–Polri Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Acara tersebut digelar di Gedung Sudirman, Markas Kodam II/Sriwijaya, Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, pada Selasa (6/5/2025) sore.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Aminton Manurung, S.I.P., Irdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Triwahyu Muttaqin Akbar, S.Sos., Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Adri Koesdyanto, serta para pejabat utama dari tiga matra TNI: Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual dari Balai Kartini, Jakarta, Presiden RI Prabowo Subianto memberikan penghormatan khusus kepada para pejuang generasi muda Angkatan 1945.
Presiden menekankan pentingnya nilai-nilai keprajuritan dan semangat kepemimpinan muda yang diwariskan oleh generasi pejuang kemerdekaan.
“Kita sebagai purnawirawan telah diajarkan sejak muda bahwa hidup kita bukan lagi milik pribadi, melainkan telah dipersembahkan untuk negara, bangsa, dan rakyat,” ujar mantan Danjen Kopassus tersebut.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pengalaman digembleng langsung oleh tokoh-tokoh Angkatan 45 merupakan anugerah besar bagi dirinya dan generasinya.
Ia juga menegaskan bahwa Angkatan 45 bukan hanya terdiri atas prajurit bersenjata, tetapi juga kelompok-kelompok nonmiliter yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Mereka adalah generasi yang memimpin perjuangan kemerdekaan dengan patriotisme membara dan keyakinan luar biasa, berani menghadapi kekuatan dunia saat itu,” tuturnya.
Presiden turut mengangkat figur-figur pemimpin muda seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman yang menjadi panglima tertinggi pada usia 29 tahun, serta Ignatius Slamet Riyadi yang memimpin brigade di usia 22 tahun, sebagai contoh nyata ketangguhan dan visi kepemimpinan pemuda dalam melawan penjajahan.
“Generasi ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia tidak sudi dijajah, tidak ingin menjadi bangsa kuli atau bangsa yang lemah. Mereka berani mengambil sikap di tengah keterbatasan, tanpa anggaran, tanpa organisasi kuat, bahkan hanya bersenjatakan hasil rampasan dari penjajah,” tegas Presiden.
Pidato Presiden tersebut disambut antusias oleh para hadirin yang terdiri atas purnawirawan dan Keluarga Besar TNI–Polri. Sejumlah tokoh nasional turut hadir, di antaranya Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, serta beberapa jenderal purnawirawan TNI dan Polri lainnya. (Mei & Gusna)