LBH Pemuda Panca Marga: Suara Keadilan dari Anak Bangsa, Benteng Rakyat dari Intimidasi

Jakarta,TRIBUNTIPIKOR ONLINE _

21 April 2025 – Ketika suara rakyat kecil tak terdengar, ketika hukum terasa tumpul ke atas namun tajam ke bawah, di situlah Pemuda Panca Marga (PPM) memilih untuk tidak tinggal diam. Melalui pembentukan Lembaga Bantuan Hukum Pemuda Panca Marga (LBH PPM), organisasi yang lahir dari darah juang anak-anak veteran ini kembali menegaskan keberpihakannya yang teguh: PPM adalah rumah bagi yang terpinggirkan, tempat berlindung bagi yang tertindas.

Dalam dinamika bangsa yang terus bergerak, ketimpangan hukum masih menjadi luka lama yang belum sepenuhnya sembuh. Banyak rakyat kecil yang tak tahu ke mana harus mengadu saat haknya dilanggar. Banyak pula yang takut melawan karena intimidasi yang mereka hadapi datang dari kelompok kuat. Di sinilah LBH PPM mengambil posisi _ bukan sebagai penonton sejarah, melainkan pelaku yang hadir nyata untuk rakyat.

Ketua Umum PPM, Samsudin Siregar, menyampaikan dengan tegas:

“Kita bukan hanya pewaris sejarah, kita adalah penerus perjuangan. LBH PPM bukan sekadar lembaga hukum biasa. Ia adalah wujud nyata keberanian kita berdiri di sisi rakyat. Kita ingin menjadi suara mereka yang dibungkam, pelindung bagi mereka yang diintimidasi, dan pengawal keadilan yang tak berpihak pada kuasa, melainkan pada kebenaran”

Inilah era baru PPM. Organisasi yang dahulu dikenal sebagai simbol kehormatan anak-anak pejuang, kini menajamkan perannya menjadi penjaga suara rakyat. LBH PPM bukan hanya menjawab kebutuhan hukum, tetapi juga menjawab kegelisahan sosial. Dalam dunia yang semakin cepat berubah, ketidakadilan juga berubah bentuk _ lebih halus, lebih licik, dan kadang tersembunyi di balik nama besar. Maka, dibutuhkan lembaga yang tak hanya memahami hukum, tapi juga memiliki hati nurani perjuangan. LBH PPM hadir dengan semangat itu.

Ariasa Hadibroto Supit, Ketua Harian PPM, pun memberikan pandangan yang menggugah:

“Kami adalah anak-anak para pejuang kemerdekaan. Dahulu orang tua kami mengangkat senjata demi membebaskan bangsa dari penjajahan. Hari ini, kami mengangkat pena dan keberanian untuk membebaskan rakyat dari belenggu ketidakadilan. LBH PPM adalah bentuk tanggung jawab moral kami kepada bangsa”

Ariasa menambahkan, LBH PPM akan dikelola secara profesional dan berintegritas tinggi, tanpa diskriminasi. Siapa pun yang merasa terintimidasi atau mengalami ketidakadilan _ baik karena status sosial, ekonomi, politik, atau tekanan institusi _ dapat mengadu dan mendapat pendampingan.

LBH PPM: Bukan Sekadar Lembaga, Tapi Gerakan Nurani

Lebih dari sekadar program organisasi, LBH PPM adalah gerakan nurani. Ia tumbuh dari semangat pengabdian, dari rasa tanggung jawab terhadap bangsa, dan dari kesadaran bahwa keadilan bukan milik segelintir orang _ tapi hak setiap warga negara.

Dalam wajah hukum yang kadang menakutkan bagi rakyat, LBH PPM hadir membawa wajah baru: bersahabat, membela, dan setia berdiri bersama mereka yang tak mampu bersuara. Inilah bentuk nyata jiwa korsa PPM _ tidak hanya solid dalam organisasi, tapi juga tangguh dalam membela bangsa.

PPM tahu, jalan ini tidak mudah. Tapi seperti para pejuang yang dahulu menolak tunduk pada ketidakadilan, generasi PPM hari ini pun memilih jalan yang sama. Berani. Tegas. Berpihak.

Dan LBH PPM adalah bukti: bahwa organisasi kepemudaan pun bisa menjadi pelita dalam gelapnya keadilan.(Redaksi)

Pos terkait