KAB BANDUNG, Tribun Tipikor
Oknum penjual kalender mengaku LSM inisial V mendapat kecaman dari para kepala sekolah dan praktisi pendidikan se-Kabupaten Bandung. Hal ini terungkap setelah sejumlah kepala sekolah mengeluh adanya tagihan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
Disebutkan, oknum V tanpa adanya kordinasi, mendistribusikan kalender ke semua sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bandung dan memaksa kepala sekolah harus membayar 250 ribu/kalender. Harga yang sangat fantastis untuk sebuah kalender.
“Harganya 250ribu/kalender didistribusikan per kecamatan malam hari disimpan ke sekolah dan paginya sudah ada chat untuk transfer ke rekening penjual “v” tsb, coba saja bayangkan 1.294 SD se kab bandung x 250ribu= 323.500.000 hanya untuk membeli kalender semahal itu,” ungkap Kepala Sekolah yang tidak mau disebut namanya, Jumat (7/2/2025).
“Sekolah punya kepentingan untuk pembiayaan yang lebih penting, kalender gratis pun bisa dari rekanan. Tidak hanya ke sekolah, ternyata ke puskesmas, dinas kesehatan pun menjual paksa kalender tersebut dengan cara cara premanisme,” imbuhnya.
Praktik jual paksa barang ke sekolah dengan harga tidak wajar mendapat kecaman berbagai pihak, karena dianggap merugikan pihak sekolah dan bertentangan dengan prinsip transparansi serta kebebasan dalam pengadaan barang. Untuk itu, perlu adanya transparansi pengadaan barang di sekolah agar tidak ada monopoli dari pihak tertentu. (Red/Team)