Blora Jateng, tribuntipikor.com
*Punarti: Lebih jelasnya kronologis kejadian Laka Lantas beruntun tersebut bisa dilihat melalui rekaman cctv pom bensin/spbu Sawahan Randublatung.*
Nasib malang baru saja dialami oleh kedua orang tua bernama Pak Sutajad dan ibu, Punarti warga Dukuh Boto, RT 01, RW 03, Desa Sambongwangan, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah atas kejadian Laka Lantas Beruntun yang dialami oleh anaknya bernama, Radit Andika Putra (20th) yang mana pada saat mengendarai kendaraan sepeda motornya terserempet bemper belakang oleh kendaraan mini bus sejenis Avanza berwarna biru kemudian mental kekanan dan tertabrak lagi oleh kendaraan mini bus sejenis Avanza berwarna silver.
Kejadian kecelakaan laka lantas beruntun ini, terjadi tepatnya berada di pintu masuk area pom bensin/spbu sawahan Randublatung jalan raya Randublatung – Doplang dimana sesuai kronologis kejadiannya dapat dilihat dan dibuktikan dari hasil rekaman cctv pom bensin.
Anehnya.!, kejadian laka lantas beruntun tersebut sudah berjalan satu bulan lebih hingga saat ini masih belum membuahkan solusi perdamaian atau langkah hukum oleh pihak APH antara ketiga belah pihak.
Menurut sumber dari pihak ke dua orang tua korban pengendara sepeda motor anaknya saat itu melaju dari arah timur jalan raya Randublatung – Doplang sesampainya di area depan pom bensin/SPBU Sawahan Randublatung, ada mobil dari arah barat belok mau masuk area pom bensin tersebut tanpa menyalakan sen rektingnya. Kata Punarti menirukan anaknya.
“Kalau kronologis kejadiannya, kecelakaan Laka Lantas beruntun tersebut bisa dilihat dari cctv pom bensin pak,” jelas orang tua korban Punarti kepada awak media tribuntipikor.com saat ditemui dirumahnya.
Sesuai yang didapat dan terlihat oleh rekaman cctv bahwa kronologi kejadian terlihat saat mobil mini bus sejenis Avanza melaju kencang dari arah barat mau masuk area pom bensin yang berada di sebelah Selatan jalan raya tanpa menyalakan tanda sen rekting, dan tampak mini bus tersebut langsung berbelok kekanan.
Namun demikian, minibus warna biru yang dikendarai oleh diketahui bernama Joko tersebut mengetahui ataupun tidak ada pengendara motor dari arah berlawanan, yang jelas dan terlihat di cctv minibus warna biru tersebut masuknya ke lokasi area pom bensin telah melanggar, karena masuk melalui jalur keluar bilamana kendaraan usai mengisi BBM.
Disampaikan oleh orang tua korban Punarti bahwa hal ini sesungguhnya sudah ditangani oleh pihak APH Polsek Randublatung dan sudah dimediasi dua kali, namun hasilnya buntu, karena kedua pengendara mobil masih memakai prinsip masing masing, hal itu dibuktikan dengan tidak pedulinya mereka bertanggung jawab hingga tidak menengok kerumah korban.
Disinggung tentang tuntutan pertanggung jawaban oleh kedua pengendara mobil, orang tua korban mengatakan:
“Ini berbicara yawa seseorang pak.!,” kalau tentang tuntutan sebenernya hanya sebatas biaya obat di luar Dokter yang di rekomendasikan dari Dokter Syaraf Rumah Sakit Hermina Semarang, dan ini adalah arahan dari dokter bukan semata mata tuntutan dari kami sebagai korban. Kata Punarti.
Hal itu dengan rincian tanggungan untuk pertanggung jawaban obatnya per paket 60 biji, sekali minum 2 biji, sehari 3x jadi satu paket untuk 10 hari harganya 3,6 juta pak. Jelasnya.
Karena rekomendasi dari dokter max 6 bulan maka tuntutan pertanggung jawabannya, yaa.! 3,6 juta kali sebulan, 3 paket kali 6 bulan, jadi totalnya untuk obatnya aja 3,6x3x6= 71,8 juta itu untuk obatnya saja pak. Terangnya.
Lanjut Punarti bahwa selama kejadian satu bulan lebih sampe sekarang, bantuan diberikan saat dirumah sakit dari ke dua belah pihak untuk pengendara mobil berwarna silver diketahui bernama pak Suwit Rp 1 jt dan pengemudi mobil berwarna biru diketahui bernama Joko sebesar Rp 1 jt. Ungkapnya.
Akan tetapi kedua belah pihak hanya menyempatkan diri menengok, untuk mobil berwarna silver diketahui bernama pak Suwit hanya satu kali dan memberikan bantuan lagi Rp 500 rb dan yang mobil biru pengendara Joko belum sempat nengok kerumah pak. Tutupnya.
Disampaikan bahwa terkait kejadian laka lantas beruntun ini, infonya pengendara mobil berwarna biru bernama Joko warga Jati Doplang, juga mempunyai Bos anggota kepolisian Gedong.
Sementara untuk mobil silver yang dikendarai oleh Suwit warga Dukuh Mbetbanyu, Desa Sambongwangan infonya sebagai Kepala Sekolah di sebuah Yayasan Muhamadiyah.
Dari hasil investasi dan konfirmasi awak media, berlanjut ketidak sinkronisasinya mediasi kemudian masalah laka lantas ini dilimpahkan ke pihak Polres Blora, namun demikian hasil mediasi oleh pihak Polres Blora juga belum membuahkan hasil.
Pertanyaan ada apa dengan permasalahan laka lantas yang jelas-jelas ada seorang korban hingga tidak dapat segera menyelesaikan dari pihak Polsek, maupun Polres, apakah seperti biasa menunggu viral dulu baru kelabakan.
Olehnya, melalui media tribuntipikor.com sebagai pilar ke 4 pemerintah dan selaku sosial control kebijakan pemerintah pusat, provinsi serta kabupaten meminta, kepada bapak Kapolres Blora segera menindaklanjuti anggotanya tentang permasalahan Laka Lantas Beruntun yang ditemukan tersebut diatas, dan awak media ini akan mengawal terus hingga Klir and Klin. (King/Pnm/tim)
Editorial: Solikin Korwil