Desa Kujangsari Selangkah Lebih Dekat Menjadi Desa Eduwisata Peternakan Terpadu

Banjar – Tribuntipikor.com

Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, mengadakan rapat bertema “Prestasi Desa Eduwisata Peternakan” Acara berlangsung di Aula Desa Kujangsari Kota Banjar pada Rabu (23/01/2025).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, seperti perwakilan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Perhutani, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Camat Langensari, Karang Taruna Desa Kujangsari, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Rapat ini membahas pengembangan Desa Kujangsari sebagai pusat eduwisata peternakan terpadu. Salah satu pembicara utama, Aino Sukirno, SIP, dari UGM Yogyakarta, menyampaikan konsep edukasi peternakan yang mengintegrasikan pendidikan akademik dengan praktik langsung di lapangan.

Peternakan Terpadu Ramah Lingkungan

Aino memaparkan pentingnya penerapan peternakan terpadu berbasis teknologi yang ramah lingkungan. “Saya merasa terpanggil untuk berbagi ilmu dengan Desa Kujangsari karena ini kampung halaman saya. Setelah 35 tahun menimba ilmu dan berkarier di Yogyakarta, kini saatnya saya berkontribusi untuk membangun desa,” ujar Aino.

Model peternakan terpadu ini mencakup berbagai sektor, seperti peternakan sapi, kambing, ayam pedaging, bebek, dan puyuh, dengan pengolahan limbah menjadi biogas dan pupuk organik. “Kami berharap masyarakat dapat mandiri dalam penyediaan pakan ternak dan menciptakan siklus ekonomi yang saling menguntungkan,” tambahnya.

Aino juga menyoroti, peluang besar pasar hasil peternakan yang mampu memenuhi permintaan tinggi di wilayah Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. UGM dan mitranya siap mendukung melalui penyediaan bibit unggul, pelatihan, dan fasilitas rumah potong hewan bersertifikasi halal.

“Harapannya, Desa Kujangsari menjadi proyek percontohan pengembangan peternakan berbasis teknologi dan lingkungan, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi anak muda di desa,” ujarnya.

Kepala Desa Kujangsari, Mujahid, S.Ag., saat ditemui awak media tribuntipikor usai acara menyampaikan, rasa syukurnya atas dukungan berbagai pihak. “Program ini diharapkan mulai berjalan pada 2025 dan menjadi langkah nyata untuk ketahanan pangan desa,” ujarnya. Desa Kujangsari juga berencana membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) guna mendukung konsep wisata edukasi berbasis peternakan.

Asep Jeni Ardiansyah, perwakilan dari Dispora, mengapresiasi inisiatif ini. “Jenis wisata seperti ini belum ada di Kota Banjar. Kami yakin program ini akan menjadi angin segar bagi perkembangan kepariwisataan,” ungkapnya.

Aan Kepala Bagian Wisata Perhutani juga menyatakan, dukungannya. “Kami terbuka untuk kerjasama demi pengembangan eduwisata di Desa Kujangsari. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi akan mewujudkan desa yang sejahtera dan mandiri,” jelasnya.

Dengan sinergi yang terjalin erat, Desa Kujangsari diharapkan menjadi model desa eduwisata peternakan terpadu yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengangkat potensi lokal.pungkasnya.

(Hminvestigasi)

Pos terkait