Bekasi – Tribuntipikor.com
Menjadi joki getek adalah pekerjaan sehari-hari yang tak lekang oleh waktu. Dengan perahu kecilnya, mereka menjadi penyeberang bagi warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai, salah satunya di Kali Bekasi.” Jum,at 27/12
Ahmad,” seorang warga ,desa Sukamekar, sukawangi ,kabupaten Bekasi yang telah puluhan tahun menjadi joki getek, adalah salah satu contoh nyata. Setiap harinya, ia dengan cekatan mengayuh perahunya, mengantar penumpang dari satu titik ke titik lainnya.
Setiap pagi hingga sore hari, Ahmad,’sudah bersiap di dermaga. Dengan cekatan, ia melayani seadanya penumpang yang hendak ingin menyeberang. Meskipun cuaca panas atau hujan, ia tetap beraktivitas.
Aktivitas penyebrangan menggunakan getek ini umumnya terjadi di daerah Sukamekar, sukawangi ,kabupaten Bekasi di sepanjang aliran Kali Bekasi. Titik penyeberangan ini menjadi jalur alternatif bagi warga yang ingin mencapai tujuannya dengan lebih cepat.
Ahmad,” memilih menjadi joki getek karena beberapa alasan. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia juga merasa senang bisa membantu warga sekitar. “Saya sudah terbiasa dengan pekerjaan ini sejak kecil. Selain itu, saya merasa berguna bagi masyarakat,” ujarnya.
Setiap harinya, Ahmad ,”bisa mengangkut puluhan penumpang. Dengan tarif Rp 2000 ribu perorang, satu kali penyebrangan.ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp100.000 per hari.itupun tidak setiap hari harus bergantian bersama 3 teman yang lainya. Penghasilan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Menjadi joki getek tidak selalu mudah. Cuaca ekstrem, arus sungai yang deras, dan kondisi perahu yang kurang baik menjadi tantangan tersendiri.
Ahmad ,berharap agar profesi joki getek tetap lestari dan mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat – Marsoni