Teguh; Didalam penyampaian Visi Misi, Teguh Haryono, siap menerima masukan untuk Bojonegoro lebih baik dan berkelanjutan. Semboyan kami hanya satu, namun untuk semua, bersatu kita Teguh, Coblos nomor 01 Teguh-farida, dan salam untuk Bojonegoro Klunting.
Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com
Debat publik ke 3 atau debat akhir, dihari Minggu malam tanggal 17/11/2024, Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Tahun 2024 yang di laksanakan oleh KPUD Bojonegoro, dengan mengambil tema, pertanian, kepariwisataan, pemerintahan dan tata kelola kebencanaan, kali ini berlangsung seru. Karena Calon Bupati Bojonegoro nomer urut 01, Dr. Ir. H. Teguh Haryono, MBA dan Wakil Bupati Hj. Farida Hidayati. SH., MKn., ketika menyampaikan Visi Misi dan Program unggulan yang berpihak pada rakyat, tentang Bojonegoro Klunting, mendapat tanggapan serius dari Paslon lawan nomor urut 02 Setyo Wahono dan Nurul Azizah,
Berjalannya debat tersebut, Paslon nomor urut 01, Teguh Haryono dan Farida Hidayati menyampaikan Visi Misinya dimana terdapat 7 Misi dan. 17 Program Prioritas, serta ada satu program unggulan atau program gebrakan Paslon yang identik dengan “Dekengan Rakyat, Luwih Gemati” ini adalah Program Bojonegoro Klunting.
Program Bojonegoro Klunting yang di gagas ini, sesungguhnya telah mendapat sambutan sangat baik dari seluruh masyarakat Bojonegoro, baik yang ada di pelosok, kampung maupun sampai di kota. Ujar Teguh Haryono.
Gagasan dan ide ide yang brilian dalam membangun Bojonegoro maju berkelanjutan dengan program Bojonegoro Klunting itu, olehnya Paslon 02 melalui Cawabup dan bukan Cabupnya, menanyakan aturan serta dasar hukumnya, jangan omon – omon karena program bantuan di Bojonegoro sudah ada dan berjalan berkelanjutan serta sesuai regulasi dasar hukumnya.
Hal itu dijawab langsung oleh Cabup Teguh Haryono. Teguh mengibaratkan seorang pemimpin harus tegas, hal itu menjadi panutan dan tidak plin plan serta bukan sebatas omon – omon, harus berani mengambil sikap dan mencari serta memberikan sebuah solusion tentang kebaikan dan kebenaran. Ucapnya.
Saya ambil contoh bila kita ingin bepergian ke Surabaya tentu melewati Kapas, Sumberrejo, Baureno, babat, Lamongan, dan seterusnya. Namun hal itu dapat kita lalui lewat Dander, Temayang, Sugihwaras, Kedungadem, Modo dan seterusnya hingga sampailah ke Surabaya. Ulasnya.
Olehnya, sebagai pemimpin dan insyaallah bila nanti kami di berikan amanah serta kepercayaan dari masyarakat Bojonegoro, kami akan selalu dan selalu mencari serta memberikan bentuk solusi tersendiri yang tentunya tidak beresiko dan/atau bahkan melanggar aturan.
Terpantau, jawaban inilah yang sekiranya membuat galau, wajah dan pendirian kubu lawan Paslon nomor urut 02, dengan solah diamnya tampak tak dapat dipungkiri.
Untuk itu, saya mohon doanya kepada seluruh masyarakat Bojonegoro agar kami menjadi pemimpin yang amanah, serta didalam penyampaian Visi Misi, Teguh Haryono, kami siap menerima masukan untuk Bojonegoro lebih baik dan berkelanjutan. Semboyan kami hanya satu, namun untuk semua, bersatu kita Teguh, Coblos nomor 01 Teguh-farida, dan salam untuk Bojonegoro Klunting,”ungkapnya.
Dikesempatannya, menurut Farida Hidayati, kita wajib mempertahankan hal – hal yang baik, yaitu program yang telah di jalankan pemimpin-pemimpin sebelumnya. Bojonegoro kebanggaan kita semua, mengukir prestasi yang luar biasa, hal hal yang baik wajib hukumnya kita pertahankan, program pengembangan SDM yang baik akan kami pertahankan dan kami lanjutkan, kami sekali lagi mohon doa restunya untuk Bojonegoro maju berkelanjutan,” ungkap Farida Hidayati.
Terdengar suara Cawabup nomor urut 01 Farida Hidayati sempatkan diri melantunkan sebuah puisi “Jalan jalan ke hutan Bubulan, belok ke timur mampir ke Sugihwaras, kalau mau Bojonegoro maju berkelanjutan, Teguh – Farida pilihan paling pas,” pungkasnya.
Disinilah terlihat, Paslon nomor urut 01 Teguh Haryono dan Farida Hidayati tampak lebih mantap dan sempat menggoyahkan serta memporak porandakan pendirian Paslon nomor urut 02 Setyo Wahono dan Nurul Azizah, pasalnya program unggulan Bojonegoro Klunting telah menyentuh banyak warga masyarakat entah itu yang berada di desa pelosok kampung bahkan hingga masyarakat perkotaan. (King/tim)
Editorial: Korwil Jatim