Landak Kalbar – tribuntipikor.com
Sosialisasi dan peluncuran simulasi sistem penilaian mandiri usaha perkebunan oleh kepala dinas perkebunan kabupaten landak dilaksanakan di Aula Kecil Kantor Bupati Landak. Acara ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Landak, Jumat 20/09/2024
Turut hadir Pj Bupati Landak,Pj inspektorat,staf ahli bupati bidang pemerintahan, asisten sekretaris Daerah bidang ekonomi pembangunan, Badan perencanaan pembangunan Daerah kabupaten landak,Badan penanggulangan bencana kabupaten landak, kepala dinas lingkungan hidup kabupaten landak, kepala dinas pertanian dan perikanan kabupaten landak, Kepala dinas koperasi usaha kecil dan menengah kabupaten landak, kepala dinas penanaman modal dan perijinan kabupaten landak,juga hadir 11 Direktur perusahaan sawit yang ada di kabupaten landak.
Pj Bupati Landak mengapresiasi peluncuran simulasi sistem penilaian mandiri usaha perkebunan yang dilakukan oleh kepala dinas perkebunan kabupaten landak,ia menyampaikan pentingnya sistem penilaian mandiri dalam mendukung keberlanjutan usaha perkebunan di kabupaten landak agar lebih baik kedepannya.
“Dengan adanya sistem ini, pelaku usaha perkebunan diharapkan dapat lebih mudah mengidentifikasi dan meningkatkan kualitas operasional pertanian serta memastikan bahwa usaha para petani sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku, sehingga dapat diberikan manfaat untuk perusahaan dan juga petani itu sendiri,”ungkap Gutmen.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Landak Yulianus Edo Natalaga menyampaikan dengan sistem penilaian seperti ini mempermudah penilaian Perkebunan sehingga bisa memberikan manfaat bagi perusahaan maupun plasma.
“Inovasi yang coba kita gagas ini mengubah operasional pelaksanaan nya,dari yang berbasis kertas manual itu menjadi berbasis digital,dan menghadirkan suatu prinsip penilaian mandiri yang berbasis sosmed,sehingga itu bisa di harapkan untuk mengurangi konsumsi kertas kemudian waktu pengiriman visioner itu lebih tetap waktu.Perusahaan juga bisa mengetahui nilai usaha Perkebunannya itu sendiri seperti apa.Jadi tidak tergantung dari proses penilaian pengolahan data yang ada di dinas, sehingga ada banyak hal yang akan tercapai jika kita menerapkan konsep sistem asasmen, pertama untuk meningkatkan akuntabilitas penilaian itu sendiri,karena kita menghindari ada nya tendensi-tendensi di proses transaksional dalam penilaian perusahaan perkebunan.Tapi kalau kita menerapkan dengan cara digital itu sangat memanfaatkan plafon online kemudian proses penilaiannya bersifat mandiri,itu kan akhir nya semua akuntabel dan dapat dilihat proses nya seperti apa, sehingga kita bisa ilemider celah-celah transaksional dalam penetapan plasma,”jelas Edo Natalaga.
Kepala Dinas Perkebunan menjelaskan berkaitan dengan peningkatan kinerja yang merupakan produktivitas menjadi salah satu komponen penilaian dalam perusahaan yang perlu di awasi.
“Peningkatan kinerja ini dari produktivitas dalam memperdayakan masyarakat menjadi salah satu poin untuk penilaian legalitas,juga pasilitas-pasilitas yang di sediakan untuk masyarakat itu juga menjadi komponen penilaian seperti pasilitas-pasilitas sosial yang disediakan kepada masyarakat itu salah satu komponen penilaian,begitu juga dengan pengolahan lingkungan,”ungkap Edo Natalaga. (Sgt)