Kelompok Tani di Desa Pamalayan mengadakan MOU dengan CV Parikesit Agro Pertiwi dalam pemanfaatan lahan tidur.

Ciamis, tribuntipikor.com

Ketua kelompok Tunas Mekar Dusun Pende, Desa Pamalayan, Cijeungjing, Ciamis Ajid Muslim menjelaskan bagaimana tahapan – tahapan awal menanam jagung.
Yang pertama pengolahan lahan dulu, seandainya lahan sudah bagus siap untuk di tanami sesuai yang diinginkan untuk pertumbuhan jagung, kita langsung tanam.

Tapi lebih bagus kita cangkul dulu cuma tak perlu di bedeng – bedeng.
Kalau untuk penanaman tergantung kemampuan kita mengelolanya saja, dan untuk luas kurang lebih 1 hektar lahan.

Mulai hari ini saya tanam sudah ada 100 bata, dan untuk ukuran secara umum per 100 bata itu akan menghasilkan sekitar 6-7 kuintal.
Berarti kalau perhektar diperkirakan 1,2 ton hasil dari penanaman jagung. Pungkas Ajid Muslim

Dalam MOU antara CV Parikesit Argo Pertiwi dan Kelompok Tani, telah disepakati beberapa klausul, diantaranya adalah:

  1. CV Parikesit Agro Pertiwi menyediakan benih, pupuk, obat2an dan dan sarana penunjang lainnya secara gratis kepada Kelompok Tani.
  2. CV Parikesit Agro Pertiwi menjamin pembelian hasil panen jagung sesuai harga pasar
  3. CV Parikesit Agro Pertiwi memberikan pinjaman modal tanpa bunga dengan sistem pembayaran yarnen (dibayar ketika panen) Ajid menambahkan, benih yang di berikan adalah varietas impor yang jarang di gunakan untuk di daerah ciamis.

Untuk cara tanam varietas impor ini ukuran jarak tanam paritas berbeda dengan benih
varietas lokal. Untuk varietas impor, jarak tanam 20 – 60 cm.

Untuk perlobang satu biji benih pejantan satu baris, 5 baris benih betina.

Kepala Desa Pamalayan Agus Lutfi Mansur S.H menyatakan,
“MOU yang dibuat antara CV Parikesit Agro Pertiwi dengan kelompok tani ini sejalan dengan program ketahanan pangan yang tengah dilaksanakan di Desa Pamalayan.

Ketahanan pangan di Desa Pamalayan tahun 2023 kemarin kita ada tiga kegiatan, yakni penanaman jagung, budi daya ayam petelur dan penggemukan sapi.

Alhamdulillah untuk tanaman jagung selama ini kita dorong masyarakat untuk menanam jagung karena sawah di Pamalayan itu tadah hujan hingga tidak bisa ditanami padi sepanjang musim, cuma bisa satu musim saja yang bagus.
Musim kedua dan musim ke tiga itu kering, dan kita usahakan untuk di tanami jagung”, Ujar Kades

Alhamdulillah hasil jagung kita tampung di BUMDES kemudian oleh BUMDES di olah di UPH (Unit Pengelolahan Hasil ). Alhamdulillah kita sudah punya UPH, bantuan dari kementerian pusat berupa sarana pengolahan pakan.
Pakan tersebut kita aplikasikan ke ayam petelur BUMDES dan ayam petelur ketahanan pangan, jadi kita ciptakan semacam bisnis yang terintegrasi dimana jagungnya dari petani dibeli oleh BUMDES dan diolah menjadi pakan. kemudian di aplikasikan ke ayam petelur BUMDES dan ayam petelur ketahanan petelur.
Pungkas Kades

Arip sebagai perwakilan CV Parikesit Agro Pertiwi menjelaskan bahwa dirinya disini hanya sebagai pendamping saja, adapun mengenai MOU, sebaiknya ditanyakan ke pimpinan kami.

Adapun untuk pendampingan, tentunya bila masyarakat punya lahan bisa di gunakan untuk di coba tanam jagung .
Insyaalloh untuk pendampingan teknis dari tanam sampai panen kita akan dampingi dan kita olah.
Bagi seluruh masyarakat Cijeungjing kami sangat berharap kalau punya lahan seperti lahan sawah yang belum bisa di tanami padi tetapi airnya masih cukup untuk di tanami jagung kami harap mari kita sama – sama tanam jagung.
Insya alloh bisa mendapatkan hasil sesuai yang kita inginkan.
(Egy Jhont)

Pos terkait