Oknum Karyawan Ramayana Kudus Nekat Cabuli Murid SMKN 1 Purwosari, Aparat Penegak Hukum Polres Kudus dan Guru Di Duga Tutup Mata

Kabupaten Kudus, tribuntipikor.com

Pada Hari Minggu 05 Mei 2024 , Pelajar Ber inisial DP ( 16 tahun ) siswi kelas x SMKN 1 Purwosari Kudus, Mengalami tindak pelecehan seksual di Gudang bawah, Mall Ramayana Kudus, oleh saudara ES, Karyawan Ramayana, Kec. Jekulo, Kab. Kudus

Siswi kelas x SMKN 1 Purwosari Kudus bernama DP ( 16 tahun ) tersebut yang di titipkan oleh pihak sekolah di Ramayana Kudus, dalam rangka Pelatihan Kerja Lapangan ( PKL )

Awal mulanya Saat DP sedang melaksanakan pelatihan kerja di Ramayana Kudus yang di tugaskan oleh pihak sekolah, hari Minggu 05 Mei 2024 sekitar pukul 14.30 WIB, DP di panggil saudara ES, Karyawan Ramayana di Gudang bawah, Mall Ramayana Kudus,tanpa ada perasaan curiga DP langsung menghadap si ES, yang DP kita terkait masalah pengajuan ijin sebelumnya,setelah bertemu Eko di Gudang, tiba tiba si ES langsung mendekap DP, dengan tangan di pegangi di pepetkan tembok, lalu di cium bagian bibir dan bagian payu dara nya di buka, lalu di sedot sedot dan bahkan resleting si ES sudah di buka, merasa tak berdaya DP hanya bisa bilang pak jangan pak jangan, kemudian karena takut ketahuan karyawan Laen ES langsung seolah olah memberikan barang, dan bilang kalo ada yang tanya bilang saja di suruh ambil barang.

“Saya di pegangin tangannya, lalu di pepetkan di tembok,langsung di cium bibirnya, bagian payudara saya di buka dan di sedot sedot, saya hanya bisa bilang pak jangan!! Pak jangan !! Tolong pak jangan !! Saya juga melihat resleting celana pak ES sudah di buka, seakan akan mengeluarkan kemaluannya.”Ujar DP.

Kejadian tersebut di kuatkan oleh berapa saksi NS ( 16 tahun ), SA (16 tahun ), ED ( 16 tahun ), PN ( 16 tahun ), WJ ( 16 tahun ) ,dari semua saksi tersebut adalah warga Kudus.

Atas perlakuan bejat yang di alami DP tersebut, akhirnya mengadu kepada orang tuanya,dan pada Hari Jumat 17 mei 2024, DP bersama keluarga nya mendatangi Polres Kudus untuk mengadukan perkara yang di alaminya,kemudian hanya di kasih blangko format aduan untuk di isi sendiri.

Pada Hari senin 20 Mei 2024, pihak keluarga menyerahkan blangko format aduan yang sudah di isi, dan di terima langsung oleh Kanit PPA polres Kudus IPDA Hendro, tanpa diberikan tanda terima aduan.

Kemudian setiap 1 Minggu kami menanyakan perkembangan perkaranya melalui via Watsapp kepada Kanit PPA polres Kudus, di jawab Nunggu turun disposisi, nanti dikabari, mulai tanggal 27 juni 2024 wahatsupnya sudah tidak dibalas lagi, saat kami pertanyakan perkembangan kasus tersebut.

“Setiap 1 Minggu sekali kami selalu menanyakan perkembangan kasus tersebut tetapi selalu tunggu tunggu, sampai terakhir sudah tidak di balas di telepon sudah tidak di angkat.”ujar orang Tua DP.

Hari Senin, tanggal 13 Mei 2024, jam 13.00 wib di SMKN 1 PURWOSARI Kudus, sudah pernah ada Mediasi, turut hadir juga bapak Ali, bapak Irjan dan seorang wanita (pihak Ramayana), dan juga wakil kepala sekolah, pak abu ,Guru BK ( Pihak Sekolah ), tetapi belum menemukan titik temu.

Dan anehnya setelah adanya kejadian tersebut pihak Ramayana dan pihak sekolah seakan lepas tanggung jawab padahal kejadian tersebut terjadi di dalam Gudang Ramayana dan masih pada waktu PKL (Praktek Kerja Lapangan).

Atas kejadian bejat tersebut, pihak keluarga dan pihak Media mengecam keras tindakan predator sex pegawai Ramayana tersebut, sehingga berharap pihak Aparat penegak hukum terkait segera menindak tegas dan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Andi Prasetyo –

Pos terkait