USTAD DEDE DIKI : MASYARAKAT JANGAN TERPANCING ISU DAN INFORMASI YANG TIDAK BENAR YANG BERTUJUAN MEMECAH NILAI PERSATUAN DAN KESATUAN PASCA PUTUSAN MK

BANDUNG, tribuntipikor.com

Sudah satu bulan setengah lalu, KPU menggelar Rapat Pleno terbuka Penetapan Hasil Pemilu 2024 secara nasional, yaitu Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Kemudian MK (Mahkamah Konstitusi) Republik Indonesia menggelar sidang pembacaan putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024, dengan menolak permohonan Paslon 01 dan 03 tepatnya tanggal 22 Mei 2024.

Rangkaian acara Pemilu dianggap sudah selesai, meskipun ada beberapa pihak yang belum menerima penuh yang sudah diputuskan baik oleh KPU ataupun MK tersebut. Untuk menjaga agar negeri ini tetap aman pasca dilaksanakan Pemilu 2024, maka semua pihak harus tetap dapat menahan diri agar jangan sampai terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Hal tersebut dikatakan Ustad Dede Diki (Mantan Ketua FPI Wilayah Bandung Timur), di kediamannya di Kp. Sukamaju Kel. Cimekar Kec. Cileunyi Kabupaten Bandung, Jum’at (11/5/2024). “Pasca Pemilu 2024, kita semua berkewajiban membersihkan residu-residu perpecahan, persatuan umat dan bangsa harus menjadi agenda utama,” tandasnya.

Menurutnya, banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kembali rasa persatuan umat dan bangsa ini, antara lain melalui peran media sosial. “Masyarakat jangan terpancing isu dan informasi tidak benar yang bertujuan memecah nilai persatuan dan kesatuan. Karena pasca Pemilu berseliweran hoax, dan itu yang harus kita bersama-sama jaga,” jelas Ustad Dede Diki.

Diakuinya, tantangan utama yang dihadapi pasca pelaksanaan Pemilu adalah bagaimana mengelola ketegangan dan perbedaan pendapat secara damai, serta memastikan stabilitas politik dan keamanan nasional tetap terjaga.

“Untuk itu, seluruh masyarakat khususnya di Bandung – Jawa Barat khususnya agar dapat terus memperkokoh, serta ikut menjaga Kamtibmas dalam bingkai persatuan dan kesatuan pasca Pemilu 2024,” pungkasnya. (Indra Jaya)

Pos terkait