GARUT, tribuntipikor.com
Saat dikonfirmasi para awak media di rumahnya, Kades Sukahaji , Hayat ! malah tersenyum seperti terhibur. Setelah membaca isi berita yang dilansir salah satu media tersebut, dimana judul tak sama dengan isi berita dan kami tanya tanggapannya tentang berita itu , malah dia tertawa terbahak-terbingkal bingkal, sambil berkata, “Semua dugaan dan prasangka itu semoga jadi energi positif, hingga menjadi do’a buat saya agar bisa segera umroh, katanya sambil tersenyum lebar bahagia.
Di awal Ramadhon , Kades Sukahaji panen kiriman berita dari rekan awak media yang selama ini terjalin komunikasi dengan baik.
Saya hitung ada 37 kiriman dr media yang sama tentang berita mangkraknya bangunan hibah senilai 1,4 m , diduga JD ladang korupsi, ketua yayasan catut Kades Sukahaji, kata Hayat .
Minggu sore, lanjut Hayat ! Penasaran juga mau melihat bangunan hibah itu , ” wow tercengang juga saya, dalam hati, dari mana rumusnya bangunan sebesar ini dan dibangun dengan lantai geranit, tingkat 2 dibilang mangkrak.
Naik lagi, ke lantai atas, banyak rangkaian besi yang siap dipasang untuk arena mainan anak anak. Tengok lagi kearah utara ada tumpukan semen . Tidak habis pikir ” kenapa dibilang mangkrak dan diduga JD ladang korupsi, dari sisi mana melihatnya, Gumam Hayat !
Tim tribuntipikor.com Penasaran dengan rangkaian kata yang disampaikan Kades Sukahaji , dimana para awak media memanggilnya , Hayat. Langsung meluncur ke lokasi sekalian berharap ketemu ketua Yayasan , agar bisa klarifikasi.
Alhamdulillah Tim bisa ketemu, ketua Yayasan dan mengklarifikasi serta melihat langsung keseluruhan bagean bangunan.
Seminggu , sebelum Ramadhan tiba, para pekerja minta istirahat dulu, diawal pekan puasa.
Rabu , 13/03, wartawan yang datang kelokasi , kebetulan orang kerja sedang pada libur dulu selama sepekan, Sabtu kemarin 16/ 03, para tukang sudah mulai kerja lagi. Wajar juga kalo mereka, awak media beranggapan bangunan ini mangkrak, karena dilokasi sepi tak ada orang kerja.
Dan saya sendiri sedang ada kepentingan ketemu keluarga yang ada di Wanaraja, kata Ruslan, ketua Yayasan SRG.
Mohon maaf kepada Pak Kades, istri saya tidak bermaksud mencatut nama Pak Kades, mungkin bermaksud menunjukan , bahwa saya sedang ada di desa Sukahji ketemu pak Lurah. Memang sebelumnya saya pernah bilang sama istri , mau ketemu , silaturahmi sama Pak Kades .Istri saya beranggapan , saya sedang berada di desa bersama Pak Kades, jelas Ruslan .
Ruslan menjelaskan, bahwa paling lama bangunan ini rampung 2 pekan lagi, untuk masalah mebeler sudah dipesankan. Dan tentang progres pekerja,an sesuai fakta yang ada, karena itu salah satu kewajiban penerima hibah, sudah disampaikan secara berkala kepada pemberi hibah, menyertakan dokumen dengan photo Gps.
Dari pantauan tribuntipikor.com setelah melihat bangunan dari mulai lantai 1 sampai lantai 2, terlihat bangunan dikerjakan dengan pekerja yang profesional, karena terlihat apik dan rapi dalam pengerja,annya.
Memang begitu, mengajukan sendiri dan dipakai untuk Yayasan sendiri. Selamat berjuang Pak Ruslan, sukses selalu menata umat demi masa depan bangsa Indonesia yang maju dan mandiri. Rintangan , halangan serta duga,an duga,an negatif akan selamanya hadir ,selama hidupnya terus berbuat dan berkarya.( Undang KR )