Bupati Bandung DS Tegaskan Dalam Revitalisasi Pasar Banjaran Gunakan Konsep Kolaborasi Bukan Swastanisasi

Kab Bandung, tribuntipikor.com

Bupati Bandung Dadang Supriatna menjelaskan Bahwa, dalam upaya menata pasar Banjaran melalui Revitalisasi menggunakan konsep kolaborasi antara pemerintah daerah Kabupaten Bandung pengembang dan warga pasar Banjaran.

Hari ini di ungkapkannya pada saat memberikan arahan kepada para pedagang pasar, saat digelar acara rapat tindak lanjut pasar Banjaran, Di Kantor Kecamatan Banjaran, Sabtu (22/7/23).

Selain itu Bupati Bandung yang akrab dipanggil Kang DS mengungkapkan pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana yang santai dan kekeluargaan, dimana pasar Banjaran adalah aset Pemda.

Saat ditanyakan kepada para pedagang, apakah benar pasar ini aset pemda? secara serentak para pedagang menjawab benar.

“Pada point ke 10 surat pernyataan yang ditandatangani para pedagang tahun 2009, dinyatakan, bahwa apabila pemerintah akan menggunakan untuk kepentingan lebih luas lagi, pedagang tidak akan meminta ganti rugi”, betul nggak? Tanya Kang DS kepada para pedagang. Para pedagang pun serempak mengiyakannya.

“Namun demikian, saya mengambil kebijakan sebagai bentuk perhatian kepada para pedagang dengan memberikan diskon sebesar 16 persen”, lanjut Kang DS, yang disambut tepuk tangan para pedagang.

Selanjutnya Kang DS memaparkan bahwa dalam proses pembangunan Pasar Banjaran ini ada para pihak yang terlibat.

“Pada pembangunan pasar ini banyak pihak yang terlibat, Pemerintah Daerah selaku pemilik aset, pengusaha selaku pelaksana pembangunan dsn pengelola, serta para pedagang. Hal ini menunjukkan, bahwa dalam proses pembangunan dan pengelolaan pasar Banjaran tidak terjadi swastanisasi, tapi kolaborasi antara pemda, pengusaha dan para pedagang”, tegas Kang DS.

Selanjutnya Kang DS menegaskan Supaya terjadi check and balance, dirinya mempersilahkan para pedagang untuk membentuk suatu wadah yang bisa mewakili para pedagang dalam melakukan check and balance terhadap pengelola. “Mau kerwapa boleh, mau dibentuk wadah yang baru juga boleh. Yang penting tidak lagi terjadi friksi diantara para pedagang. Sekarang para pedagang harus Bersatu”, tutupnya, disambut tepuk tangan meriah para pedagang.*** (Iceu)

Pos terkait