Curhat Jum’at Polres Selayar, Bahas Air Laut Hijau dan Warga Enggan Makan Ikan

Selayar, tribuntipikor.com

Polres Kepulauan Selayar kembali menggelar kegiatan Jum’at Curhat untuk menampung aspirasi Warga. Kegiatan ini dilaksanakan dalam suasana santai di Warkop Setia Jaya Benteng, hari ini Jum’at (20/01) pagi.

Kegiatan ini dipimpin oleh Wakapolres Kompol Abd. Rahman, S.Sos dan dihadiri oleh Para Kabag, serta beberapa Perwira lingkup Polres Kepulauan Selayar.

Dalan kegiatan tersebut, Warga yang turut hadir menyampaikan beberapa permasalahan yang muncul di Masyarakat. Salah satunya adalah fenomena air laut menjadi hijau dan banyaknya ikan mati di Pantai.

” Ini menjadi Polemik karena masyarakat sekarang takut makan ikan, karena Pemerintah Kabupaten melarang untuk mengkonsumsi ikan, ini berimbas pada Nelayan dan penjual ikan yang tidak laku ikannya terjual akibat himbauan tersebut” kata Aco, salah seorang Nelayan Warga Kota Benteng yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Menanggapi keluhan tersebut, Wakapolres Kompol Abd. Rahman menjelaskan, bahwa apa yang dilakukan dan disampaikan oleh Pemerintah tidak lain adalah untuk melindungi Warganya.

Ia berharap masyarakat dapat bersabar dan menunggu pengumuman lanjutan.

” Kalau masalah itu kami juga ikuti perkembangannya, Wakil Bupati menghimbau agar untuk sementara tidak mengkonsumsi ikan yang tiba-tiba mati yang didapat dari Pantai, sambil menunggu hasil uji Laboratorium apakah itu bisa dikonsumsi atau berbahaya bagi kesehatan” Jelas Abd. Rahman.

Wakapolres menyampaikan, bahwa sebagai pemerintah memang kadang dihadapkan pada posisi dilema, karena setiap kebijakan selalu ada konsekwensinya. Tapi pada kondisi seperti itu, pemerintah harus mengambil keputusan yang paling tepat.

” Para ahli juga berpendapat bahwa Fenomena air laut hijau itu, bisa disebabkan karena faktor alam juga karena faktor limbah atau bahkan zat beracun. Ikan-ikan mati juga begitu, nah ini yang ingin dipastikan oleh Pemerintah, apakah itu berbahaya atau tidak untuk dikonsumsi, sehingga perlu diteliti dulu di laboratorium. Kalau tidak berbahaya pasti akan disampaikan hasilnya. Tapi bagaimana jika ternyata itu berbahaya dan ternyata Pemerintah sebelumnya tidak mengeluarkan himbauan, kan sebentar Pemerintah lagi yang dinilai membiarkan Warganya makan sesuatu yang membahayakan” lanjutnya.

Ia berharap, terkait masalah ini agar masyarakat bersabar sambil menunggu hasil uji Laboratorium yang dijadwalkan butuh waktu 2 sampai 3 hari setelah pengambilan sampel.

Selain masalah tersebut, dalam kegiatan ini Warga juga berharap agar Polres Kepulauan Selayar meningkatkan kegiatan Patroli malam untuk meminimalisir aksi pencurian yang mulai muncul di Kota Benteng.

Masih banyaknya anak dibawah umur yang mengendarai kendaraan roda dua, juga menjadi sorotan yang diharapkan masyarakat untuk dapat ditertibkan. (Humas/Ucok Haidir )

Pos terkait