Anggota PHRI Yusep Arimatea Memohon Dukungan Bupati Bandung Menyangkut Penggunaan Kendaraan Listrik Di Kawasan Wisata

Kab Bandung, tribuntipikor.com

Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan terkait penggunaan mobil listrik di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif guna mendukung green tourism dan percepatan program elektrifikasi nasional.

Hal ini diperkuat pula dengan instruksi Presiden Republik Indonesia Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 2023 tentang penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai

Sedangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan mendukung kampanye penggunaan sepeda motor listrik di destinasi pariwisata Indonesia beberapa waktu lalu, dimana kawasan wisata di Indonesia ke depan akan beralih menggunakan kendaraan listrik sebagai sarana transportasinya.

Hal ini juga turut menjadi perhatian dari anggota PHRI Kabupaten Bandung Yusep Arimatea. Ia mengatakan penggunaan kendaraan listrik di kawasan wisata, bisa sinkron karena konsep pariwisata ke depannya dengan penggunaan energi hijau, udara bersih dan ramah lingkungan, yaitu energi baru terbarukan berbahan bakar listrik.

Selain itu, tambah Yusep, kendaraan listrik di samping menghasilkan udara bersih, minimalisir polusi suara, juga akan meningkatkan kenyamanan pengunjung.

tutur Anggota PHRI Kabupaten Bandung Yusep Arimetea, saat diwawancarai media tribuntipikor.com disela-sela Rakercab BPC PHRI Kabupaten Bandung di Emte Hotel, kamp legok kondang, desa alam endah, kec rancabali, Rabu (11/1/22).

Saat ini, kata Yusep, kepada media tribuntipikor.com selesai Rakercab BPC PHRI Kabupaten Bandung di Emte Highland Hotel, legik kondang, rancabali, Rabu (11/1/22), mengatakan bahwa realisasi program kendaraan listrik telah dilakukan di kawasan pariwisata Pangandaran, berupa penggantian kendaraan yang disewakan berbahan bakar baterei.

” Selain ramah lingkungan, manfaat lain adalah ekonomis (menghemat) biaya bahan bakar. Perumpamaan, sepeda motor listrik bermerk smoot jarak tempuh 10 Km berbiaya 1600 rupiah, sedangkan sepeda motor berbahan bakar fosil pertalite berbiaya sekitar 5000 rupiah, jadi ada selisih 3400 rupiah,” papar Yusep, seorang pengusaha pengadaan sepeda motor merk smoot.

Untuk di Kabupaten Bandung, saat ini peralihan penggunaan kendaraan listrik masih dalam proses pemasangan SPBKLU.

Ia pun memohon dorongan dan dukungan dari Bupati Bandung Dadang Supriatna guna memfasilitasi penyediaan tempat SPB KLU (Sarana Penukaran Baterei Kendaraan Listrik Umum) yang berlokasi ditempat-tempat strategis seperti area kantor pemerintahan, sehingga para pengguna kendaraan listrik nantinya tak terkendala pada pengisian bahan bakar baterai. *** (Iceu)

Pos terkait