Gus Asim: Jelang 4 Tahun Usia Kepemimpinan Bu Anna, Antara Plus dan Minus

Bojonegoro, tribuntipikor.com

Gus Asim, salah seorang pengamat sosial, politik dan budaya Indonesia yang sekaligus pemilik PT. Puri Media Group kelahiran Bumi Angling Dharma dalam wawancara dengan media tribuntipikor.com memamaparkan secara panjang lebar tentang sisi lebih dan kurangnya Bu Anna, Bupati Bojonegoro selama memimpin Kota Ledre yang sudah berjalan selama hampir 4 tahun ini.

Gus Asim mengatakan, “selama hampir 4 tahun memimpin Bojonegoro ini, Bu Anna sudah cukup bagus dalam melakukan percepatan pembangunan di Bojonegoro dan cukup merata, sehingga sangat layak jika beliau dijuluki sebagai Ibu Pembangunan Bojonegoro. Sepanjang jalan Bojonegoro yang dulu kala lebih dominan dengan jalan paving, saat ini di sudut-sudut kota bahkan hingga ke pelosok desa di seluruh wilayah Bojonegoro lebih dominan dengan jalan rigid beton maupun aspal. Sangat istimewa menurut saya. “Ujarnya.

Ditambahkan oleh Gus Asim,” namun sayang dibalik kesuksesan beliau dalam pemerataan infrastruktur, tidak diimbangi dengan kelihaian beliau dalam menempatkan pimpinan di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dimana dalam menempatkan beberapa pimpinan OPD masih banyak terdapat beberapa figur pejabat yang saya nilai kurang layak atau pernah memiliki rapot merah dalam beberapa tugas sebelumnya, sebut saja Amir Syahid, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, yang sekaligus saat ini ditugaskan menjadi Ketua Tim Kartu Potensi Olahraga Bojonegoro (KPOB), dimana kita ketahui bersama bahwa yang bersangkutan saat itu pernah keluar masuk kejari dikarenakan dugaan kasus korupsi saat masih menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro.”

Menyoal tentang Bantuan Keuangan Desa (BKD), Bu Anna terlihat sangat memanjakan para kades, dimana dalam tahun 2021 kemarin separoh lebih jumlah desa yang ada di Kota Ledre ini mendapat kucuran dana dalam jumlah yang bervariatif dan nilainya rata-rata cukup fantastis guna pembangunan jembatan, jalan aspal maupun jalan rigid beton, dan kemudian dilanjutkan di tahun 2022 ini. Menyikapi BKD ini, Gus Asim mengatakan, “tentunya Bupati mengucurkan bantuan ini sudah disertai dengan Perbup, Juklak maupun Juknis nya, sehingga ketika terjadi permasalahan dalam hal pengerjaan itu sudah diluar tanggung jawab Bupati, harusnya para kades ini tidak terlenakan oleh uang milyaran rupiah, namun harus fokus pada pengerjaannya, sehingga hasilnya benar-benar bisa dirasakan oleh warganya. “Ucapnya tegas.

Menjelang akhir periode pemerintahan, dimana pada tahun 2023 Bupati Anna sudah berakhir masa jabatannya, dirinya berpesan agar Bupati Anna jika ingin maju dalam kontestasi Pilkada kali kedua, sedapatnya mencari pasangan bukan dari figur partisan, karena dari jumlah kursi PKB yang ada di DPRD Bojonegoro, PKB sudah cukup untuk mengusung cabup secara mandiri tanpa harus berkoalisi, sehingga lebih baik mencari pasangan cawabup diluar orang partai, agar tidak menjadi carut marut seperti saat ini.

“Banyak kok di Bojonegoro diluar orang partai yang menurut pengamatan saya bisa dijadikan sebagai figur alternatif untuk berpasangan dengan beliau, seperti Bu Nurul Azizah Sekda Bojonegoro, ada juga Hanafi Kadinas Lingkungan Hidup, kemudian ada figur Dandi Suprayetno, ada juga Sukaemi. Mereka adalah orang-orang yang cukup kapabel dan diakui ketokohannya di Bojonegoro ini. “Ucap Gus Asim.

Kemudian menyoroti kinerja DPRD Bojonegoro dalam beberapa tahun belakangan ini, dirinya hanya melihat sosok seorang Sukur Priyanto yang selama ini getol mendampingi masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan, seperti hal nya kasus pasar belakangan ini yang sempat menjadi trending topik beberapa waktu yang lalu.

“Sukur, politisi partai besutan Mantan Presiden SBY ini terlihat sangat aktif mendampingi para pedagang pasar, sementara banyak anggota DPRD yang lain hanya pasif.” Ucap Gus Asim mengakhiri wawancara dengan Media tribuntipikor.com di sebah Kedai Kopi yang ada di Jalan Dr. Cipto 135 Bojonegoro pada hari Kamis (28/7/2022).

Editor : M. Syaiful Arif

Pos terkait