Garut, tribuntipikor.com
Bencana alam banjir yang melanda kabupaten Garut hari ini sudah memasuki hari ketiga sejak kejadian Jumat malam tanggal 15 Juli 2022, tetapi sisa-sisa kerusakan akibat bencana tersebut masih belum pulih, bahkan mungkin memerlukan waktu yang lama untuk Kembali seperti semula, begitupun dengan jembatan gantung yang menghubungkan desa Sukasenang dan desa Lengkongjaya yang terputus akibat bencana banjir tersebut .
Putusnya jembatan gantung yang menghubungkan kedua desa tersebut menyebabkan terhentinya semua kegiatan masyarakat termasuk untuk anak-anak sekolah yang harus memutar sangat jauh untuk sampai kesekolahnya, apalagi saat ini dimana hari ini adalah hari pertama anak-anak masuk sekolah.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, S.I.K., M.Si. merespon keadaan tersebut dan berusaha membantu memberikan solusi atas pemasalahan yang ada dengan mengirim AKP Adnan M,SH. bersama satu tim Satpolair Polres Garut berikut perahu karetnya untuk dapat digunakan menyebrangkan anak-anak menuju sekolah.
Hari pertama masuk sekolah ini , Personil Satpolairud Polres Garut membantu puluhan siswa menyebrangi sungai Cimanuk untuk berangkat sekolah dengan menggunakan perahu karet pada Senin (18/07/2022) pukul 06.30 WIB sampai dengan 15.00 WIB.
Kasat Polairud Polres Garut AKP Adnan menyampaikan bahwa Polres Garut akan tetap memberikan pelayanan dan bantuan menyebrangkan anak-anak agar tetap bisa sekolah baik saat berangkat maupun saat pulangnya. Sampai situasi benar – benar aman dan lancar ungkapnya.
“kegiatan menyebrankan anak-anak sekolah tersebut dilaksanakan atas kerjasaman Kasat Polairud Polres Garut, Kapolsek Banyuresmi beserta Anggota, Personil TNI-AD, Personil BPBD Kabupaten Garut, dan Tim Relawan.” Ungkap kasat Polairud.
(WAWAN)
