BLORA Jateng, tribuntipikor.com
Gus Asim Pengamat Sosial Politik dan Budaya Indonesian untuk yang kesekian kali dalam pandangannya terkait pemberian penghargaan yang bagus kepada pemerintahan kabupaten Blora sering kali tersampaikan, “namun kali agak berbeda, pandangan Gus Asim dalam penyampaian pandangannya di pemerintahan kabupaten Blora, dimana pucuk pimpinan Bupati Blora Arif Rohman yang kurang tanggap akan masukan dan/atau tanggapan Gus Asim yang selaku Pengamatan Politik dan Budaya Indonesian (PPBI) untuk dapat difahami, Sabtu (11/06/2022) pukul 11:09 WIB.
Menurut Gus Asim saat dikonfirmasi oleh awak media tribuntipikor.com terkait perkembangan di pemerintahan Blora termasuk didalamnya perkembangan telah dimulainya ke 6 paket pekerjan jalan yang telah di lelang melalui LPSE ternyata di tangan Bupati Arief Rohman telah banyak membawa perubahan yang luar biasa,
Semisal di masa pemerintahan Arief Rohman kabupaten Blora telah terbukti mempunyai bandara domestik yakni bandara Ngloram, dan juga telah menyelesaikan pembangunan Waduk Randu Gunting yang mana baru-baru ini di resmikan oleh bapak persiden RI Joko Widodo serta bila tidak ada halangan dan rintangan kabupaten Blora juga akan segera mendapatkan dana bagi hasil mingas. Ucap Gus Asim.
Inilah salah satu bentuk dari kerja nyata Bupati Arief Rohman, olehnya kita harus memberikan penghargan yang tingi dan luar biasa, apa lagi saat ini ditahun-tahun 2022 kabupaten Blora melalui dinas PUPR nya telah melaksanakan pembangunan jalan diwilayah Blora selatan yang kiranya terus di genjot, yakni antar kecamatan dan boleh di bilang lintas kecamatan atau antar desa. Anggaran tersebut dalam pelaksanaan pembangunannya telah resmi diambilkan dari dana DAK kabupaten Blora.
Untuk jalan yang di bangun tersebut Kelopoduwur-Ngliron dan Ngliron-Kalisari dan Randublatung-Ngetas serta Doplang-Kunduran terakhir Ngloram-Sidorejo dan Mulyorejo-Ngeloram. 6 titik inilah pekerjan jalan PUPR yang di ambil dari dana DAK sangat luar biasa karena pembangunan jalan terus di genjot oleh Bupati dan tentunya pembangunan jalan tersebut berdampa positif untuk perekonomian seluruh masyarakat Blora.
Akan tetapi ke 6 paket pekerjan jalan yang telah di lelang melalui LPSE tersebut sangat disayangkan dalam pelaksanaannya sebab kesannya tahap pelelangan LPSE itu tidak melibatkan kearifan lokal atau kontraktor lokal, sehingga yang menjadi pemenang dipelelangan LPSE 6 paket pekerjan tersebut rata-rata kontraktor dari luar dan bukan kontarktor putra daerah sendiri, belum lagi terkesan pelelangan LPSE ke 6 paket jalan tersebut indikasinya sudah ada pengondisian bahkan tercium ada bagi-bagi fee terkait pemenang lelang. Ujarnya.
Terkait hal itu, olehnya Gus Asim sebagai Pengamat Sospol & Budaya Indonesia (SPPBI) mengajak semua elemen masyarakat, tokoh masyarakat, media, lsm, OKP, serta ormas untuk lebih mengawasi semua kegiatan pekerjan pelaksanaan jalan yang ada di Blora termasuk ke 6 paket jalan yang baru di kerjakan, hingga bila ada temuan temuan yang ganjil dapat segera di laporkan ke KPK, Kejaksa Agung dan Mabes Polri. Pungkasnya. (Kin)
Reporter: Solikin.gy
Editorial: Solikin.gy