Pemkab Blora Lakukan Studi banding ke Pekalongan Tiru Inovasi Penanganan Kemiskinan dan Anak Tidak Sekolah

Blora Jateng, tribuntipikor.com

Pemkab Blora melakukan studi tiru ke Pemkab Pekalongan tentang inovasi penanggulangan kemiskinan dan penanganan anak tidak sekolah, Jumat (3/5/2022).

Studi tiru itu dilakukan oleh Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, ST, MM bersama dengan jajaran Pemkab Blora. Kegiatan berlangsung di (3/5/2022) di aula Setda Pekalongan.

Turut hadir Kepala Bappeda Blora Mahbub Djunaidi, M.Si, beserta kabid dan jajaran, Kepala Dinas Sosial P3A Blora, Dra. Indah Purwaningsih, M.Si Tim pendamping dan Baznas Blora.

Cukup beralasan kenapa Blora belajar ke Pekalongan itu, sebab beberapa penghargaan tingkat nasional pernah diraih Kabupaten yang terkenal sebagai kota batik itu. Diantaranya untuk inovasi laboratorium kemiskinan dan aplikasi “Kudu Sekolah”.

Di depan Wakil Bupati Pekalongan, H. Riswadi,S.H dan jajaran, Wabup Tri Yuli menjelaskan jika Kabupaten Blora ingin belajar dan meniru inovasi-inovasi yang dimiliki Pemkab Pekalongan. Khususnya, lanjut Tri Yuli, berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan dan penanganan anak tidak sekolah.

“Kami tertarik untuk belajar ke Kabupaten Pekalongan karena beberapa inovasi yang dilakukan oleh Pemkab Pekalongan,” terangnya.

Ditandaskan, kemiskinan tidak bisa kita hilangkan, tetapi bagaimana inovasi untuk mengurangi kemiskinan itu yang harus dilakukan. Untuk itu dirinya datang ke Pekalongan full team untuk belajar.

Lebih lanjut dijelaskan Wabup Etyk, bahwa upaya pengentasan kemiskinan hingga memajukan pendidikan menjadi perhatian serius Pemkab Blora. Diharapkan dengan studi tiru kali ini Pemkab Blora bisa meniru inovasi-inovasi yang ada guna mengentaskan persoalan kemiskinan.

“Angka kemiskinan di Blora masih tinggi 12,9 persen, apalagi di masa pandemi yang kita tahu banyak yang naik, itu yang menjadi pemikiran kami hagaimana kami disini ingin belajar inovasi-inovasi keberhasilan di Pemkab Pekalongan yang sudah dilakukan dan tentunya ilmunya agar dibagi biar kita sama-sama dari Blora bisa menyusul,” terang Mbak Etyk, panggilan akrab sehari-hari Wabup Blora.

Wakil Bupati Pekalongan, H. Riswadi,S.H menyatakan pihaknya siap bersinergi dengan Pemkab Blora. Termasuk untuk berbagi ilmu dan pengalaman terkait penanggulangan kemiskinan.

“Memang kemajuan dan prestasi yang telah dicapai Kabupaten Pekalongan khususnya terkait penanggulangan kemiskinan dan penanganan anak tidak sekolah,” Jelas H. Riswadi. Diantaranya, inovasi laboratorium kemiskinan dan inovasi “Kudu Sekolah” yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah.

“Kami pernah mendapatkan penghargaan innovative government award tahun 2020 dengan kategori sangat inovatif. Selain itu, kita juga memperoleh top 45 inovatif pelayanan publik pada ajang kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) tingkat nasional tahun 2020 dengan laboratorium kemiskinan. Juga penghargaan top 45 kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2021 dengan aplikasi “Kudu Sekolah”,” terang Wabup Pekalongan.

Terkait inovasi gerakan Kudu Sekolah yang dilakukan Pemkab Pekalongan dipaparkan, bahwa gerakan tersebut memiliki porsi strategis dalam meningkatkan harapan lama sekolah dan rata rata lama sekolah.

Kongkritnya, melakukan pendataan dan pengembalian anak tidak sekolah ke jenjang formal maupun non formal, serta menyisir dewasa tidak sekolah untuk didorong kembali bersekolah.

‘’ Ini yang mempengaruhi IPM Kab. Pekalongan yang awalnya sangat rendah, kemudian 70,11 persen di tahun 2021 dan tahun ini ditarget 71,19 persen,” tambah H. Riswadi.

Diketahui, Laboratorium Kemiskinan merupakan salah satu program inovasi pelayanan publik untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat Pekalongan. Sementara itu, melalui inovasi “Kudu Sekolah” diharapkan semakin banyak masyarakat Pekalongan untuk bisa sekolah dan tanpa harus terjadi putus sekolah. (Lalu Surya Mandala).

Pos terkait