Beas Perelek “Persatuan Rereongan Lembur Kuring” Jadi Sorotan Program P2WKSS

Berawal Beas Perelek, Menyatukan Unsur Elemen Masyarakat dan Sinergikan Program Pemerintah

Potensi Kearifan Lokal Berapiliasi dengan Program Pemerintah

Beas Perelek Memupuk Kebersamaan dan Toleransi Sesama

Kota Bandung, tribuntipikor.com

Suatu wilayah yang maju pasti berakar dari kemauan, kreatifiras, inovasi dan produktif mengembangkan potensi dan kearifan lokal.

Seperti halnya RW 08, Kebon Gedang, Batununggal, Kota Bandung yang tergerak berawal dari “Beas Perelek” alias “Persatuan Rereongan Lembur Kuring”

Beas Perelek inisiasi dari hasil rembuk yang menghasilkan kesepakatan bersama menghimpun gotong royong warga (red. udunan, rereongan bahasa Sunda) berupa beras warga yang digunakan untuk kebituhan warga itu sendiri.

“Beas Perelek dikumpulkan dan diambil dalam waktu tertentu dengan kesadaran, keikhlasan dan tanpa paksaan,” jelas Ketua RW 08, Cece Sukmawan, di Aula Madrasah Al Ikhwan jalan Kiaracondong Barat, Bandung, 23/5/22.

“Alhamdulillah, Beas Perelek berkembang di Rw 08 merebak dan di ikuti oleh RW-RW yang lainya. hingga akhirnya kelurahan kebon gedang berinovasi menjadi dengan nama Kang Ibing, yaitu
Kegiatan Berbagi untuk Balita dan Stanting,
yang dikerjakan oleh pengurus RW danPos Yandu,” tambahnya.

Lanjut Cece memaparkan bahwa beas perelek terus bermetamorfosis berkat kemauan, inovasi dan kreatifitas serta produktifitas dalam mengembangkan potensi dan kearifan lokal yang dikelola semua steakholder yang ada.

“Hingga saat RW 08 ditunjuk dan diberi mandat oleh Pemkot Bandung dalam mewakili tingkat Jabar dalam menjalankan Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (red. P2WKSS).” terangnya.

Sangat benar segala usaha pasti mendapatkan capaian hasil sesuai harapan hingga pemerintah bisa menilainya.

“Tentunya kami bangga, mengapresiasi dan bersyukur atas kepercayaan yang diberikan untuk ditindaklanjuti secara bersama,” ungkapnya.

“Ambil hikmahnya, dari hal kecil beas perelek bisa membantu sesama, soldaritas, menumbuhkan toleransi, tanpa sekat, guyub ‘ngahijikeun’ (menyatukan) semua unsur lapisan masyarakat hingga menyinergikan program pemerintah,” tandasnya.

Red. Iwn

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *