Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com
Gus Asim Pengamat Sosial Politik dan Budaya Indonesia ( PSPBI) sangat menyayangkan wakil rakyat yang duduk di DPRD komisi C, yang membidangi dunia pendidikan Kabupaten Bojonegoro, dimana terkesan melempem serta tidak ada perhatian khusus terkait kasus pungli yang terjadi di instansi dinas pendidikan Kabupaten Bojonegoro,
Menurut Gus Asim kepada awak media tribuntipikor.com Rabu (18/05/2022) pukul 09:09 WIB, dikediamannya mengatakan bahwa wakil rakyat yang duduk di DPRD komisi C harus segera berperan aktif adanya polemik yang beredar luas dipublik terkait Kasus pungli didunia pendidikan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Kata Gus Asim.
Pasalnya kasus pungli yang telah beredar dipublik yang ada di instansi dinas pendidikan Bojonegoro sudah bukan rahasia umum lagi dan berita kasus pungli tersebut sudah terlanjur di konsumsi oleh warga masyarakat Bojonegoro,
Hal inilah yang menjadi pertanyaan saya, ada hal apa sebenarnya dengan wakil rakyat DPRD yang membidangi komisi C kabupaten Bojonegoro. Yang mana anda telah duduk di DPRD sebagai wakil rakyat sesungguhnya tidak lain untuk menerima dan/atau menjaring aspirasi-aspirasi masyarakat yang ada dan terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Tanya Gus Asim.
Apa lagi hal itu telah terjadi di lingkup dunia pendidikan, seharusnya kasus tersebut sudah menjadi perhatian Khusus DPRD, dalam mengagendakan dan tentunya sudah di tindak lanjuti dengan memanggil kepala dinas pendidikan, bukannya terkesan malah mengabaikan saja.
Mengapa? kena apa?, hingga saat ini pun DPRD komisi C Bojonegoro belum memanggil dinas pendidikan untuk membahas dan mencari kebenaran nya terkait adanya pungli di dinas pendidikan itu, celotehnya.
Sesungguhnya ada apa dengan wakil rakyat DPRD komisi C, jangan sampai pada nantinya masyarakat Bojonegoro berfikir negatif bahwa para angota DPRD Bojonegoro khususnya komisi C yang terkesan hanya memikirkan pokir-pokirnya dan dapilnya saja. Tambahnya.
Tolong hal itu benar-benar di perhatikan dan dicari kebenaran nya terkait kasus pungli di dinas pendidikan Bojonegoro, jangan hanya sekedar dilihat dan di jadikan tontonan saja, di karenakan ini menyangkut dunia pendidikan yang tentunya berdampak pada kuwalitas guru pengajar kedepan nya. Ungkap Gus Asim.
Kesemuanya itu karena berpengaruh dengan bangsa dan negara ini, dikarenakan masa depan bangsa dan negara ini di mulai dari dunia pendidikan serta kuwalitas guru pengajarnya. Sehingga tidak sampai terjadi pembajakan dan/atau dirampok dunia pendidikan dan hak guru pengajar di Kabupaten Bojonegoro.
Apalagi sampai terjadi para guru pengajar di mintai upeti untuk mendapatkan haknya dalam mengajar generasi-generasi baru anak bangsa ini. Pungkasnya. (Kin)
Reporter: Solikin.gy
Editorial: Solikin.gy