Kadinkes : Ikuti Panduan Mudik Aman dan Sehat 2022, Waspada Penyakit Setelah Puasa

Blora, tribuntipikor.com

Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengimbau masyarakat memperhatikan dan mengikuti panduan buku elektronik “Mudik Aman & Sehat 2022” yang diluncurkan Kementerian komunikasi dan Informatika.

Kepala Dinkes Blora, Edi Widayat, S.Pd, M.Kes, M.H mengungkapkan buku elektronik itu mudah dibaca dan dipahami sebagai panduan selama pelaksanaan mudik.

“Tentu saja agar masyarakat dapat melaksanakan mudik secara aman dan sehat. Melalui telepon genggam (handphone), pemudik akan lebih mudah untuk mencari berbagai informasi terkait protokol kesehatan, situasi arus mudik bahkan panduan kuliner,” jelas Edi Widayat di Blora, Kamis (28/4/2022). 

Pemudik, jelas Edi Widayat, harus memastikan sudah divaksin secara lengkap, karena vaksin dari mulai dosis pertama, kedua dan booster merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
pemudik agar bisa pulang ke kampung halaman tahun ini.

“Vaksin Lengkap Kita Sambut Lebaran 2022,” ucapnya.

Selanjutnya, lakukan istirahat yang cukup selama di perjalanan, konsumsi makanan sehat bergizi seimbang.

“Berkendara dalam kondisi sakit sangat berbahaya. Jangan anggap sepele seringan apapun penyakit yang biasa menyerang termasuk batuk, pilek, pusing, atau masuk angin. Karena hal itu bisa mengganggu konsentrasi saat menyetir. Oleh karenanya, jaga kesehatan tubuh sebelum menjalani mudik dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang,” ungkapnya.

Selanjutnya, hindari jajanan tak sehat dan konsumsi vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh.

“Sesuaikan konsumsi vitamin dengan kebutuhan tubuh. Jika imun tubuh kuat maka risiko gangguan penyakit bisa diminimalisir,” terangnya.

Kepala Dinkes Blora juga mengimbau agar warga masyarakat mewaspadai penyakit seperti diare dan keracunan makanan setelah menjalankan puasa Ramadan 1443 Hijriah.

Edy Widayat mengatakan, setelah menjalankan puasa biasanya dimanfaatkan warga untuk ‘balas dendam’ dengan menyantap makanan secara berlebihan, terutama sajian kue dan makanan saat malam hari atau ketika Lebaran.

“Kebiasaan ini kerap kurang disadari bahwa pencernaan belum siap bekerja optimal setelah bekerja lamban,” jelas Edi Widayat.

Menurutnya, karena lambung masih dalam tahap transisi setelah istirahat, namun saat Lebaran banyak makanan dan minuman yang dikonsumsi meningkat sehingga memicu penyebab penyakit diare.

“Sebaiknya, merayakan dan sesudah Lebaran harus sehat, dengan memperhatikan pola makanan, jangan semua di konsumsi seperti balas dendam, tetap diwaspadai dan dijaga,” jelasnya.

Dikatakannya, Petugas Dinkes tetap siaga, baik selama puasa hingga Lebaran. Sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sudah menyediakan layanan rawat inap.

Meski demikian, sebaiknya warga masyarakat mengantisipasi daripada terlanjur sakit.

“Akan menjadi kurang baik, sesudah Lebaran mengalami sakit seperti diare akibat pola makan yang berlebihan,” ucapnya.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian bersama adalah mengendalikan persebaran virus Corona.

“Kesadaran bersama untuk patuh protokol kesehatan menjadi penting untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Jangan sampai, setelah Lebaran justru memunculkan klaster baru, akibat tidak patuh menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Hindari kerumunan, kurangi mobilitas, pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak,” tegasnya. (L.surya mandala/ Dinkominfo Blora). 

Pos terkait