Kota Bandung – Reses Masa Sidang II Tahun 2022 dilaksanakan Erick Darmajaya Bsc., MKP., di Aula RW 15 Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung dihari ke-6 dengan materi pengembangan Digital Marketing untuk para pelaku UMKM

Kab Bandung, tribuntipikor.com

Pemateri disampaikan oleh Ronny Mulyana S.Ikom, ahli digital koperasi dan UMKM serta dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bandung, di Tribakti.

Adapun maksud dan tujuan materi yang disampaikan yaitu untuk membantu warga masyarakat meningkatkan produksi rumahan dan peningkatan ekonomi kemandirian terkait potensi kearifan yang ada di kewilayahan dengan memanfaatkan alat ponsel untuk lebih berguna dan menghasilkan sampai ke pasar tujuan.

Bro Ronny panggilan akrabnya, memaparkan bagaimana hasil UMKM itu dapat dipasarkan dengan baik pada tujuan pasar yang tepat.

“Warga bisa menggunakan media sosial yang tersedia seperti FB, IG, Tweeter, Tiktok, WA dan lainnya sebagai alat praktis menawarkan produk pada berapa banyak jumlah pertemanan di sosmed,” paparnya.

“Yang tentunya akan ditindaklanjuti langkah berikutnya dengan pelatihan-pelatihan, bimbingan tekhnis hingga pengemasan produk agar menarik dan berkuwalitas,” tambah Bro Ronny.

Dan Bro Erick akan membantu terkait lintas birokrasi sebagai pempasilitas, kepanjangantangan disampailan pada pihak terkait untuk memajukan UMKM dan koperasi bagi pelaku UMKM.

Dalam sambutannya anggota dewan Komisi A dimana beliau sebagai Sekretaris Komisi A, Anggota Badan Anggaran dan sebagai Wakil Ketua DPW, Ketua Direktorat Anggota Legislatif PSI Jawa Barat mengatakan pada warga untuk mengemukakan segala aspirasinya untuk ditampung dan dijawab secara langsung dan ditulis untuk disampaikan pada pihak terkait sebagai acuan untuk ditindaklanjuti sebagai program pembangunan pemerintah Kota Bandung.

“Saya dan tim mengapa menyajikan dan menyampaikan perlunya Digitalisasi Marketing produk UMKM yakni untuk bekal agar pemberdayaan pelaku dan produk umkm dapat berkembang untuk pertumbuhan ekonomi pada masyarakat kota Bandung paska pandemi,” tutur Bro Erick.

“Bersama tim memberikan bagaimana ikan didapat dan dengan pihak terkait bagaimana ikan disajikan dengan bumbu, cara olahan, penyajian masakannya agar mempunyai mutu untuk dikonsumsi dan dipasarkan,” Bro Erick mengibaratkan.

Yang pasti saya sebagai legislator warga masyarakat dan dipilih warga memiliki tanggungjawab menyampaikan keinginan, harapan dan aspirasinya untuk diselesaikan bersama menemukan solusi yang tepat, lanjut Bro Erick.

“Atas adpirasi Ketua RW, RT dan warga direses kebanyakan mengeluhkan PIPPK yang tidak transparan sehingga banyak program kewilayahan yang dipending bahkan putus ditengah jalan.,” ungkapnya.

Seperti halnya program kang pisman hampir disemua wilayah kota Bandung tidak jalan bahkan mati suri, temuan warga yang disampaikan.

“Bisa jadi program kang pisman tidak jalan karena sarana dan prasana tidak memadai, lahan tps yang sulit begitupun tempat pemilahan dan produksi,” katanya.

“Terlebih hal kecil tempat pemilahan sampah di suatu RT dan lingkungan warga tidak tersedia. Padahal tempat sampah organik, unorganik dan lainnya penting ada untuk kebiasaan warga cara membuang sampah sesuai jenisnya,” tandanya.

Lanjut Erick jika dikelola dengan baik bahwa kang pisman bisa dikolaborasikan dengan UMKM bisa membuka lapangan usahan baru dan tambahan penghasilan.

Red.Iwn

Pos terkait