Bandung, tribuntipikor.com
Kaum perempuan Indonesia sudah banyak memberikan kontribusi atas kemajuan bangsa ini, baik melalui perannya dikeluarga dalam membimbing anak-anak calon pemimpin bangsa, juga peran-perannya di dunia kerja, Sektor Kesehatan, Pendidikan hingga perannya dalam usaha-usaha kecil menengah serta peran lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Exco Partai Buruh Kota Bandung, Prana Rifsana kepada media Tribun Tipikor.
Lebih Lanjut dikatakan oleh Ria Beti Pengurus Exco Partai Buruh Kota Bandung yang merupakan aktifis dari kaum perempuan bahwa Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret, Penetapan hari peringatan tersebut melewati masa yang panjang diawali dengan aksi demonstrasi massal kaum perempuan.
Pada peringatan Hari Perempuan Internasional tahun ini Partai Buruh Bandung yang sudah memiliki kepengurusan lebih dari 30% kepengurusan perempuan di seluruh kecamatan menilai negara belum optimal dalam melindungi kaum perempuan Indonesia.
Salah satu bukti adalah dengan belum dilakukannya pengesahan Rancangan Undang-undang Pekerja Rumah Tangga dan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual, RUU tersebut digantung dan dibiarkan berada dimeja DPR selama 18 tahun, ironis-nya partai yang belum mendukung pengesahan RUU tersebut adalah beberapa partai besar.
Pekerja Rumah Tangga yang mayoritas kaum perempuan adalah pekerja yang hingga saat ini belum memiliki perlindungan hukum. Sudah 18 tahun perjuangan untuk mengesahkan RUU Pekerja Rumah Tangga, tetapi tak kunjung dikabulkan. Partai Buruh Bandung mengecam pembiaran ini dilakukan, dan menuntut agar RUU tersebut dapat segera disahkan.
Menyelesaikan dan mengesahkan RUU Pekerja Rumah Tangga dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual adalah lebih penting daripada sibuk berwacana memperpanjang masa kerja presiden, ini membuat rakyat terbuka matanya bahwa kekuasaan menjadi lebih penting daripada melindungi rakyat kecil, sebagai pertimbangan menentukan hak pilihnya nanti pada Pemilu 2024, Partai Buruh Bandung menegaskan bahwa Pemilu 2024 nanti adalah saatnya pertarungan kelak (Iwan/Sendi)
