Kades Bogem Ditantang Sumpah ‘Jajang’, Oleh Panitia Perades dan Warga Japah Blora

BLORA Jateng, tribuntipikor.com

Peristiwa ini terjadi di Desa Bogem, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dengan beredarnya video berdurasi 2.5 menit di sosial media, terkait ruwet dan ambulradulnya permasalahan seleksi Perades di Blora, hingga sampai ke beberapa Panitia tantang sumpah ‘Janjang’. Isi percakapan Vidio berdurasi 2.5 menit tersebut.

AA, warga setempat yang berada di lokasi menyatakan, bahwa kejadian itu benar adanya, dan terjadi 2 hari di Balai Desa Bogem sebelum pelantikan Perangkat Desa. Niatnya meminta penjelasan dari Kades setempat.

“Yang memakai kaos hijau, adalah panitia sekaligus pak bayan, baju putih adalah kades. Yang pakai topi adalah pensiunan carik. Selanjutnya yang pakai kaos abu-abu adalah mbah Pri, orang tua peserta,” terang AA, Sabtu (05/02/2022).

AA menyatakan, bahwa saat peristiwa terjadi ada belasan orang, baik itu dari Perangkat Desa ataupun warga, yang berada didalam maupun di luar ruangan Pendopo Desa.

“Tidak lama dari perdebatan tersebut, anggota Polsek Japah pun datang, untuk mengantisipasi keadaan,” katanya.

Dalam percakapan di video, di mulai dengan percakapan suara peserta seleksi Perangkat Desa (Perades) wanita yang mengatakan lebih baik dilelang saja. Suara tersebut langsung disambar suara seorang laki-laki yang mengenakan kaos warna hijau, yaitu bayan (Perangkat Desa aktif) sekaligus panitia seleksi.

“Karuan nek dilelang (lebih baik kalau dilelang),” tandas Bayan.

Selanjutnya, bayan membuka selularnya dan membacakan isi percakapan WhatsApp, dengan di saksikan warga.

“Terima kasih kepada segenap Panitia dan Kades yang telah mengkondisikan kegiatan seleksi Perades ini dengan rapi. Dan kawan-kawan yang telah ikut berpartisipasi sebagai penggembira, termasuk saya,” terang Bayan.

Lanjutnya, sambil menatap Kades, ia mengatakan dirinya selaku panitia di brondong hujatan pesan WhatsApp dari warga.

“Panitia itu tidak tahu menahu dalam permainan ini dalam tanda kutip, dan panitia kebawa-bawa imbasnya. Yang bermain pengkondisian ini ‘jenengan’ (anda) lho pak Kades,” jelas Bayan.

Dia tidak akan kecewa jika gagal jadi peserta. Tapi saat ini posisinya sebagai panitia, dan dia merasa sangat menyesal dan malu sekali.

“Kades katanya orangnya baik. Tapi ternyata busuk. Memang kenyataan kok,” cetus Bayan.

Amarah itupun langsung terdengar ada yang menyela, dan bertanya, dari seorang pria yang berada di dalam ruangan, terus solusi dari Kades bagaimana?

Disisi lain, terdengar lagi suara, jangan nunggu, biar cepat terungkap, karena rapat semua Kades se- Kecamatan Japah sudah kelihatan. Celetuk kakek mantan carik, tidak akan bisa jawab Kadesnya.

Kades pun yang berada di depannya berjarak 1 meter, hanya bisa tunduk terdiam seribu bahasa.

Kemudian kembali terdengar di tengah kegaduhan itu, yang berceletuk membawa nama ‘Janjang’, yang terkenal di Blora sebagai lokasi yang di yakini tanah tertua dan mujarab untuk membuktikan sumpah kebenaran.

“Kalau memang bersih, ayo kita lakukan sumpah ‘Janjang’, di saksikan orang banyak. Tinggal aku atau kamu yang mati di sana,” sahut suara menantang Kades.

Kecaman tersebut langsung di sambung oleh suara wanita yang mengatakan, jika Kades tak berani sumpah, kenapa tes Peradesnya tidak diulang lagi saja.

Ucapan tersebut lagi-lagi di sahut mbah Pri, jika sudah pelantikan, semua itu percuma/mubadir. Ungkapnya (Kin).

Editorial: Solikin.gy

Pos terkait