KJJT Jadikan Momentum HPN Sebagai Organisasi Khusus Pendidikan Insan Pers

SURABAYA, tribuntipikor.com

Dalam rangka menyambut HPN bulan Pebruari, Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) juga akan melaksanakan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari mendatang. Bahkan, peringatan Hari Pers Nasional itu bakal di jadikan momentum KJJT sebagai organisasi khusus pendidikan insan pers Jawa Timur guna menguji anggotanya, Senin 31/01/2022 pukul 19:09 WIB.

Momentum tersebut guna lebih untuk mewujudkan komitmen dalam berorganisasi, kompetensi sebagai jurnalis dan komitmen ke gotong-royongan, serta lebih saling guyup rukun antar sesama jurnalis.

Untuk itu, hasil dari rapat pengurus pada tanggal 04 Januari 2022. KJJT telah sepakat akan menggelar rangkaian HPN dan kali ini kegiatan akan digelar di salah satu Hotel di Kota Pahlawan Surabaya.

“Puncak acara peringatan HPN untuk teman-teman KJJT kita pusatkan di Hotel Moscha, Jalan Irian Barat No, 29-31 Kota Surabaya,” ujar S. Ade Maulana, Ketua Umum KJJT.

Di kegiatan puncak itu, juga akan dilakukan serangkaian acara antara lain, pembagian hadiah-hadiah pemenang Lomba Karya Tulis Wartawan (LKTW), kemudian di lanjutkan dengan pemberian Kartu Tanda Anggota baru serta pelaksanaan Bulan Bhakti Sosial pembagian sembako kepada warga sekitar yang membutuhkan dan diskusi publik bersama tokoh pers dan para pejabat di Kota Surabaya. Imbuhnya

Sebelumnya, kata Ade, KJJT meminta kepada seluruh anggotanya untuk mengikuti LKTW dengan tema “Lingkungan Hidup. Baik terkait dengan pencemaran atau upaya – upaya memperbaiki kualitas lingkungan di wilayah masing masing.”

Pada nantinya tulisan wartawan, selain dinilai dan ditentukan juaranya, diharapkan bisa memberikan kontribusi pemikiran untuk diberikan kepada pengambil kebijakan di pemerintah setempat.

Sedangkan para pemenang LKTW berhak mendapatkan hadiah berupa Laptop, HP, hingga uang tunai atau uang pembinaan.

Selain itu, aksi bagi-bagi sembako juga dilakukan sebagai wujud kepedulian KJJT terhadap potret kesulitan ekonomi bagi warga kurang mampu, hingga yang terhimpit pendapatan akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun ini.

“Itu bentuk kepedulian kita. Mengajak stakeholder bersama KJJT memperhatikan kaum lemah, dan mengajak jiwa sosial anggota untuk berbagai kepada sesama,” tegas Ade.

Terakhir, KJJT kata Ade, tidak sedang mempersoalkan adanya penetapan Hari Pers Nasional, dan kaitannya dengan PWI. Yang jelas sejarahnya, saat di tetapkannya HPN, belum ada organisasi lain selain PWI yang diakui negara dan Konstituen Dewan Pers. Sampai detik ini regulasi itu belum dicabut.

“Apapun organisasinya yang penting peduli kepada anggotanya. KJJT adalah bagian dari organisasi Pers dan Insan Pers untuk meningkatkan kualitas insan pers, anggota dengan berbagai kompetensi. Perkembangan organisasi tentu akan dinamis ke depannya seperti apa,” ujar Ketua Umum Komunitas Jurnalis Jawa Timur yang biasa disapa Ade ini.

KJJT adalah organisasi perkumpulan wartawan yang searah tujuan untuk menjadi kawah candradimuka atau tempat pendidikan jurnalis andal. Selain tertib organisasi, KJJT juga akan tertib dalam kompetensi anggotanya. (Kin).

Editorial: Solikin.gy
Humas KJJT

Pos terkait