Lumajang, tribuntipikor.com
Meletusnya Gunung Semeru sabtu (4/12) bulan lalu, membawa luapan aliran guguran lava pijar dengan jarak luncur kurang lebih 500 meter sampai 800 meter, konon menurut pecinta HP sangat istimewa dan viral di WhatsApp.
Gunung Semeru (Mahameru) dalam sejarah prasasti Parawangsa mempunyai hubungan yang sangat erat. Hubungan Gunung Semeru sangat erat sekali dengan Bali
dimasa lalu, seperti apa yang tersirat dalam sejarah leluhur di dalam prasasti Parawangsa. Minggu 02/01/2022 pukul 17:29 Wib.
Seperti halnya hari ini, sore tadi dimana Gunung Semeru telah memperlihatkan Sebagian murkanya lagi, banjir lava/lahar panas pun telah menerjang beberapa rumah penduduk yang terdampak.
Menurut salah satu warga saat dihubungi melalui sambungan seluler WathsAppnya Alit Sugiarto (57) mengatakan, bahwa kejadian banjir lava panas tadi sore itu benar adanya, disamping rumah penduduk di wilayah pasirian kecamatan Pasirian kabupaten Lumajang, diperkirakan masih ada lagi rumah penduduk lain yang terdampak.
“Belum tahu mas… ini mbakku menuju lokasi, kata mas Budi salah satu anggota grup perkutut Jember kepada Alit Sugiarto, yang disampaikan langsung kepada awak media tribuntipikor.com sore tadi pukul 17:20”.
“Kiriman dari Sahabat Saya (Mas Budi) adik Ipar Wakil Bupati Lumajang (Bu Endang)
Mas Solikin, tambah Alit Sugiarto menjelaskan.
Yang Jelas Hari ini tadi Sore, telah terjadi banjir lahar panas, dan berdampak pada rumah penduduk terdekat, terutama di wilayah Pasirian kecamatan Pasirian kabupaten Lumajang.
“Ini mas Solikin dikirim dari grup perkutut Jember dan barusan Mas Budi saya Telp untuk mendapatkan informasi yang lebih kongkritnya ternyata Hpnya sudah Nada Sibuk. Pungkasnya.
Sampai berita ini diunggah untuk sementara korban serta kerugian material masih belum bisa didapat oleh awak media ini dan bantuan dari masyarakat setempat serta dari tim BPBD kabupaten telah diterjunkan lokasi.
Diketahui: Bersamaan terjadinya kiriman banjir lava panas dari Gunung Semeru tadi sore, hal itu Wakil Bupati Lumajang mbak Endang panggilan akrapnya sehari-hari, secara langsung telah mendatangi dan melihat, agar dapat memprediksi sampai dimana dampak yang diterima oleh warga yang terdampak guna mendapatkan pertolongan. (Kin).
Editorial: Solikin.gy
Reporter: Solikingy