Bojonegoro, tribuntipikor.com
Gus Asim pengamat Sosial Politik dan Budaya Indonesia dalam pandangannya memberikan tangapan yang serius, terkait adanya polimik tahapan pelaksanaan Perades di kabupaten Blora yang carut-marut oleh pemberitaan beberapa media di Blora, Senin 27/12/2021 pukul 09:09 Wib
Menurut Gus Asim, saat diminta pandangannya oleh media tribuntipikor.com melalui sambungan seluler WathsAppnya, minggu 26/21 pagi di Jakarta. Gus Asim menyampaikan, bahwa adanya pemberitaan di media yang konon ceritanya tahapan pelaksanaan Perades di Blora yang carut-marut, itu sangat berlebihan, kalau saya boleh memberi saran lebih tepat nya bukan carut-marut, melainkan kurangnya persiapan yang matang antara pihak Kepala Desa, pihak pemerintah kabupaten, termasuk dari pihak ketiga fakultas atau peguruan tinggi yang sudah di dapuk menjadi tim penguji calon-calon Perangkat Desa tersebut. Kata Gus Asim.
Olehnya, apa yang sudah di lakukan oleh bupati Blora H.Arief Rohman, S.IP M.Si tentunya sudah pas dan tepat, dimana beliau telah memutuskan untuk menunda dulu tahapan pelaksanaan test Perades tersebut, termasuk dalam hal itu Bupati Arief Rohman telah memanggil unsur-unsur instansi dari pemerintah untuk di ajak duduk bersama guna membahas persoalan dan adanya polimik yang ada dalam tahapan pelaksanaan Perades. Kata Gus Asim
Alhasil bupati Arif Rohman memutuskan, menunda dulu terkait tahapan pelaksanaan Perades tersebut sampe tahun depan, dan yang lebih luar bisanya dimana kebijaksanaan yang telah di lakukan Bupati Arief Rohman, bahwa dimana beliau juga memberikan kebebasan kepada Kades sebagai pemangku kebijakan atau yang mempunyai Hak penuh terkait tahapan pelaksanaan Perades yang mau melaksanakan tahapan test secara mandiri.
inilah, hal yang di lakukan oleh bupati Blora Arief Rohman yang sangat bijaksana, arif dan adil. Seorang pemimpin Bupati yang memberikan marwahnya suatu kebebasan kembali terhadap bawahannya yakni, di wilayah Pemerintahan Desa apabila ingin melaksanakan tupoksinya terkait tahapan pelaksanaan Perades. Ucap Gus Asim.
“Hal itu sebetulnya, guna lebih memberikan ruang terhadap masyarakat dan rakyatnya untuk bersuara dan berpendapat di muka umum,” jelasnya.
harapan saya selaku pengamat Sosial Politik dan Budaya Indonesia, tahapan pelaksanaan Perades di kabupaten Blora berjalan dengan jujur, adil, dan tidak ada intervensi dari oknum-oknum pemerintah dan tentunya tahapan pelaksanaan Perades yang akan dilakukan secara mandiri juga harus jujur dan adil serta tidak ada oknum-oknum Kades yang manipolitik (bermain uang).
Gus Asim menambahkan, hal ini bila ada indikasi oknum Pejabat dan atauapun Kades, serta para peserta Perades yang bermain uang atau manipolitik harus di tindak tegas, dipecat saja oknum-oknum Pejabat dan atau Kades-Kades tersebut, dan tak kalah pentingnya di gugurkan saja oknum calon Perangkat Desa tersebut.
“Apabila terjadi indikasi, dari pihak Kejari dan pihak Kepolisian saya minta harus tegas terkait hal tersebut.” Tegas Gus Asim.
Dalam pandangannya Gus Asim juga berpesan, adanya berita dugaan yang sudah beredar, apalagi sudah ada pihak KPK yang turun ke Blora, yang mana agendanya dalam rangka pengawasan terkait tahapan pelaksanaan Perangkat Desa. Maka lampu kuninglah yang patut diperhatikan oleh semua oknum Kades dan pejabat Blora, jika sudah terindikasi ada yang bermain atau melakukan manipolitik, tentunya akan berakibat fatal untuk karir dirinya. Pungkasnya. (Kin).
Editorial: Solikin.gy
Reporter: Solikin.gy