Gus Asim Menganggap Kurang Substansial, Terkait Sidaknya Wabup Bojonegoro

Bojonegoro, tribuntipikor.com

Gus Asim Pengamat Sospol & Budaya Indonesia melihat hari-hari ini viral di media, bahwa wakil bupati Bojonegoro Budi Irawanto turun ke lokasi proyek dalam rangka inspeksi mendadak (Sidak), terkait pembangunan jembatan serta jalan rigid, dibeberapa lokasi kota dan desa, ternyata telah didapat ada beberapa temuan yang janggal atas proyek itu, terkait pelaksanaan dan juga pekerjaan proyek tersebut. Sabtu 18/22/2021 pukul 08:09 Wib.

Dalam pemahaman dan pandangan Gus Asim sebagai pengamat Sospol & Budaya Indonesia, saat dikonfirmasi awak media tribuntipikor.com disela-sela santainya disebuah lobby di Hotel Dewarna Bojonegoro mengatakan, bahwa apa yang di lakukan oleh Wabup Bojonegoro Wawan sudah betul, akan tetapi lebih bagus lagi harusnya yang dilakukan beliau adalah memanggil konsultan perencana, konsultan pengawas dan Dinas PU Bina Marga, khususnya Kabid jembatan serta jalan rigid tersebut, itu lebih bagus, pas dan betul.

“Harusnya wakil bupati Wawan bisa memanggil pihak-pihak terkait saja, kiranya itu lebih baik, agar terkait temuannya dilapangan itu bisa diperbaikan dan diselesaikan.” Kata Gus Asim.

Satu hal lagi menurut saya, apa yang dilakukan mas Wawan kurang tepat lah kalau dirinya merasa tersinggung dan di lecehkan oleh kepala Dinas PU dan atauapun kontraktor. Menurutnya seorang pimpinan itu juga harus siap dikritik dan bisa berfikir jernih, sabar legowo ” selalu menerima.

Mungkin juga bukan maksudnya kepala Dinas PU melecehkan mas Wawan selaku wakil bupati, mana mungkin seorang bawahan berani melecehkan atasanya, jadi dalam bahasa apapun saya yakin kepala PU Bojonegoro bu Retno tidak bermaksud melecehkan wakil bupati.

“Pemimpin itu harus bisa menempatkan diri, jangan asal bertindak, ketegasannya harus hakiki” tambah Gus Asim.

Masih menurut Gus Asim, bahwa kelalaian kontraktor itu domainya pada pengawasan dan perencanaan, maka dari itu, harusnya kalau sidak tidak asal sidak dan tidak asal marah-marah saja, tentu disitu substansinya akan ketemu lebih baik.

Gus Asim menambahkan, yang jadi pertanyan dari hasil sidak mas Wawan selaku wakil bupati bojonegoro yang viral di media sosial dan rapatnya dikantor PU, kami bertanya balik ke Wawan setelah dirinya di lecehkan dalam sidak di beberapa titik pekerjan dan menemukan pekerjaan itu tidak sesuai spek “hasil akhirnya apa”. Tentu hal itu publik banyak yang menunggu hasil akhirnya dari hasil sidak tersebut. Apakah kontraktor pemenang tender yang sudah mengerjakan proyek tersebut mendapatkan sangsi di putus kontarknya dan tidak di bayar atau kontraktor pemenang tender di beklis perusahanya, dimana kedepan tidak boleh ikut lelang pekerjan di Bojonegoro lagi, atau hasil dari pada sidak di laporkan ke Kejari agar hasil sidak terkait jalan dan jembatan bisa di dalami oleh Kejari Bojonegoro kan harusnya begitu. Tambah Gus Asim.

Hal itu jangan sampai yang jadi pertanyaan masyarakat hasil akhir sidak tersebut terkesan tidak berkesinambungan, biar masyarakat Bojonegoro jelas juga puas, sehingga masyarakat tau apa yang di mau mas wawan kan begitu. Jangan sampai terkesan Wawan hanya mencari sensasi atau pangung politik untuk dirinya sendiri, agar masyarakat Bojonegoro tidak ada pikiran seperti itu, mas wawan harus berani memberikan sangsi keras terhadap PT atau CV yang mengerjakan jalan dan jembatan tersebut.

Masih menurut Gus Asim, bahwa kelalaian kontraktor itu domainya pada pengawasan dan perencanaan, maka dari itu, harusnya kalau sidak tidak asal sidak dan tidak asal marah-marah saja, tentu disitu substansinya akan ketemu lebih baik.

Olehnya ke depan kami sarankan, bahwa terkait sidak-sidak lokasi proyek pembangunan yang menggunakan APBD kabupaten memang perlu, hal tersebut sebagai fungsi kontrol, agar kontraktor-kontraktor yang sudah memenangkan tander tidak asal-asalan dalam mengerjakan proyek. Ungkapnya.

Gus Asim juga berharap kepada Wabup Wawan agar lebih bisa mengedepankan aspek substansial proses pekerjaan, jadi bukannya terkesan malah “mencari panggung” lewat kelalaian kontraktor di lapangan. Hal-hal tersebut sementara bisa dilewatkan dululah. Pungkasnya. (Kin).

Pos terkait