Dumai, tribuntipikor.com
Pekerjaan normalisasi drainase yang dilakukan oleh pemerintah Kota Dumai di Jalan Prof. Yamin, Kelurahan Bagan Keladi, Kecamatan Dumai Barat pada Sabtu (04/12/2021) mendapat kritik dari masyarakat.
Pasalnya normalisasi yang dilakukan dengan excavator tersebut, sangat disayangkan roda rantai (treads) excavator tersebut tidak dialas sesuai standartnya seperti plat besi untuk menghindari adanya kerusakan jalan, jika treads tidak dialas sesuai standart akan mengakibatkan kerusakan jalan pemukiman.
Sangat disayangkan niat baik pemerintah Kota Dumai melakukan normalisasi drainase dengan bertujuan meminimalisir banjir pada masa penghujan saat ini, ironinya dilapangan saat melakukan pekerjaan mengorbankan jalan sebagai akses masyarakat.
Masyarakat pengguna jalan Hermansyah mengutarakan rasa kecewanya dengan pekerjaan ini kepada awak media dengan kegiatan normalisasi drainase yang sedang berjalan ini.
“Saya sangat kecewa pekerjaan normalisasi drainase ini yang diduga tidak sesuai SOP (Standart Operasional Prosedur) karena treads excavator tidak sesuai standart,” ucapanya dengan nada kesal.
Lanjut Hermansyah, “Seharusnya roda rantainya bukan di alas dengan ban bekas mobil yang kecil, tetapi mereka harus menggunakan plat besi sesuai standart agar jalan kami tidak rusak,” imbuhnya.
“Kalau jalan kami rusak, yang susah kami masyarakat yang penggunakan jalan ini, silahkan melakukan pekerjaan normalisasi drainase tetapi jangan sampai jalan kami dikorbankan, sementara untuk meminta perbaikan kembali untuk jalan yang rusak sangat sulit,” kata Hermansyah penuh dengan kekesalan.
Dengan adanya kejadian tersebut, awak media mencoba menghubungi Dinas PUPR Kota Dumai Bidang Sumber Daya Air (SDA) Wan Rieko Candra, ST melalui via WhatsApp, pada Jum’at (03/12/2021).
Melalui via whatsaap tersebut Kabid SDA PUPR Kota Dumai Wan Rieko Candra, ST hanya menjawab, “Maaf bang, saya lagi di luar kota. nanti saya konfirmasi dulu sama staff saya,” ucapnya melalui via WhatsApp ke awak media.
Sangat disayangkan sampai berita ini diterbitkan tidak ada tanggapan lebih lanjut dalam pekerjaan ini dari pihak terkait.(Tim/red)