BLORA, tribuntipikor.com
Gus Asim Pengamat Sosial Politik Dan Budaya Indonesia menyampaikan bahwa, Terjadinya banjir di wilayah Cepu kabupaten Blora Jateng yang mengubungkan bangunan jembatan PEM Akamigas dan PPSDM Migas di kecamatan Cepu Blora Jangan saling menyalahkan, semua itu bukanlah sepenuhnya kesalahan PEM Akamigas dan PPSDM Migas. Kamis 02/12/2021 pukul 09:09 Wib.
Hal itu disampaikan Gus Asim selaku Pengamat Sospol & Budaya Indonesia pada media tribuntipikor.com, disela-sela Anjang sananya dibeberapa Desa, Kelurahan diwilayah kecamatan Cepu kabupaten Blora, Rabu 01/12/2021 pukul 14:09 Wib. Bersamaan adanya berita publik diberbagai media onelion
Jadi permasalahan tersebut, juga bukan kesalahan Pemkab Blora, kita harus bisa cermati adanya perubahan iklim yang terjadi saat-saat ini dan masyarakat juga harus jeli dalam menimbang perubahan iklim global yang kiranya tidak bisa ditebak manusia, yang senantiasa kita bersama tidak harus saling menyalahkan atau merugikan satu sama lain. Olehnya terkait permasalahan banjir di wilayah kecamatan Cepu kabupaten Blora itu merupakan permasalahan kita bersama yang perlu dibedah bersama. Kata Gus Asim.
Tentunya dalam hal ini, saya nyakin dalam waktu dekat dari pihak Pemkab Blora, PEM Akamigas dan PPSDM Migas dan pihak Kecamatan juga seluruh masyarakat kecamatan Cepu sendiri, semua perlu ikut berkontribusi dalam mencari jalan keluarnya dan atau solusi penyelesaiannya yang terbaik. Pandangan Gus Asim.
Jangan saling menyalahkan satu sama lain, mending duduk satu meja mencari jalan keluar yang terbaik, kondisi ini sudah barang tentu wajib diperhatikan, karena daerah itu teridentifikasi merupakan sejumlah wilayah yang dikenal juga dengan kota minyak. Imbuhnya Gus Asim.
Lanjut Gus Asim, apalagi saya dengar hal itu sudah diketahui oleh Bupati Arief dan Bupati sendiri juga sudah memerintahkan Sekda untuk mengumpulkan seluruh stakeholder dengan adanya potensi banjir di wilayah Kecamatan Cepu. Serta terkait hasil penelusuran TRC BPBD Blora agar di kroscek terlebih dahulu bersama, apakah benar penyebabnya karena drainase yang tidak baik dan aliran sungai tidak kuat untuk menampung air. Agar tidak terjadi miss komunikasi dan salah sangka. Tambahnya.
Gus Asim dalam pandangannya juga menyampaikan, walaupun dalam hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blora, Samgautama pernah mengatakan, pihaknya sudah pernah kroscek akan tetapi menurut pandangan saya itu perlu di koordinasikan adanya normalisasi saluran untuk mengatasi banjir yang rutin terjadi di wilayah Cepu. Ungkap Gus Asim.
Olehnya sekali lagi saya sampaikan, tentunya tidak ada jeleknya apabila bisa dirumuskan bersama guna lebih bisa mencegah terjadinya bencana banjir khususnya diwilayah Cepu, antara Prasudjana Gamarlap Seputra, pihak PEM Akamigas Cepu, Samgautama selaku PUPR juga Dinas Perumahan (Dinrum) Blora, untuk mencapai kesepakatan bersama dalam koordinasinya sesuai arahan dari Bupati Arief. Pungkanya.
Diketahui: Beberapa daerah Desa diwilayah kecamatan Cepu yang tergolong rutin kebanjiran yakni, Kelurahan Cepu, Balun, Ngelo, Karangboyo, Tambakromo, Ngroto serta Desa Mulyorejo. Hal tersebut sudah masuk dalam pembahasan pihak Pemda Blora. (Kin).
Editorial: Solikin.gy