Riau, tribuntipikor.com
Kementerian Kominfo RI melalui Direktorat Jendral Aplikasi Informatika melaksanakan penilaian (assessment) terhadap dua ratus (200) kota/kabupaten, untuk mengukur kesiapan (readiness), dan akan memilih lima puluh (50) kota/kabupaten yang akan mendapatkan pendampingan penyusunan masterplan
kota cerdas (smart city).
Assessment smart city ini juga dilaksanakan dalam rangka memaksimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam ekosistem smart city, serta meningkatkan inovasi dalam berbagai program pemerintah daerah.
Penilaian berdasarkan indikator-indikator yang sudah ditetapkan dengan mengimplementasikan digital government di daerah dengan tujuan untuk membuat pelayanan publik menjadi lebih mudah, murah dan cepat.
Walikota Dumai, H. Paisal pada kesempatan ini menyampaikan paparannya kepada tim penilai tentang kesiapan Kota Dumai menjadi smartcity dari mulai visi misi, regulasi, implementasi kebijakan e-Gov/smart city, dan dokumen master plan TIK atau e-Government.
“Regulasi/kebijakan terkait e-Gov/Smart City telah tertuang dalam Peraturan Walikota Dumai tentang Tata Kelola Penyelenggaraan SPBE Kota Dumai No.18 Tahun 2019. Hal ini sejalan dengan Visi Walikota Dumai terkait penerapan smart city ada pada misi ke 4 yaitu Tata Kelola Kepemerintahan Yang baik, hal ini di tertuang didalam Dokumen Renstra Diskominfo Kota Dumai dengan Kegiatan Smart City,” ucapnya.
H. Paisal juga mengatakan, Kota Dumai telah memiliki Master Plan TIK tahun 2018, telah terlaksana beberapa kegiatan seperti penyediaan Infrastruktur Data Center dan menjalankan road map yang ada di Master Plan tersebut.
“Namun disadari bahwa Master Plan TIK yang ada saat ini belum sesuai dengan amanat Perpres no.95 tahun 2018 tentang SPBE. Sehingga direncanakan pada tahun 2022 akan dilakukan kegiatan Dokumen Arsitektur SPBE Kota Dumai yang menjadi dasar penyelenggaraan SPBE Kota Dumai tahun 2022-2026,” tuturnya kepada tim penilai yang terdiri dari akademisi, Bappenas, dan Subdit LAIPD Kemkominfo.
Lanjutnya, H. Paisal mengungkapkan bahwa Dumai juga sudah memiliki Struktur, Infrastruktur Hardwere maupun Infrastruktur aplikasi untuk mendukung program Gerakan Menuju Smart City.
Untuk struktur yang telah ada, di Kota Dumai telah menerapkan Sistem Perencanaan (integrasi e-musrenbang, e-planning, e-budgeting).
“Kita juga telah memiliki mitra pelaksana pembangunan yaitu kerja sama yang di wujudkan dalam Mou dengan Provinsi Riau, Mou dengan Perbankan dalam hal ini Bank Riau terkait pembayaran Pajak/Retribusi Daerah secara Online, dan PKS dengan BSRE tentang Tandatangan Elektronik, dan PKS dengan BSSN terkait tentang Audit Eksternal,” ungkap Walikota Dumai.
Terkait SDM bidang TIK di OPD, 1 – 3% total jumlah pegawai telah memiliki Ketersediaan dan kualitas SDM bidang TIK dengan rincian : 70 orang dari 2.316.
“Pemko Dumai juga memiliki lebih dari 3% jumlah pegawai/SDM berpendidikan S2 dengan rincian 314 ASN dari 2.220 ASN,” tambahnya.
Tak hanya itu, H. Paisal menambahkan terkait Infrastruktur pendukung pelaksanaan smart city di Kota Dumai antara lain telah memiliki 3 aplikasi yang termasuk dalam aplikasi administrasi dan manajemen umum (e-Office, e-Absen dan e-Kinerja), memiliki infrastruktur jaringan 4G/3G
26-50 % terhadap jumlah penduduk dengan rincian lebih kurang 159.913 dari jumlah penduduk 319.827 jiwa dan memiliki infrastruktur fixed broadband access 26-50 % terhadap jumlah rumah tangga dengan rincian lebih kurang 47.220 dari 94.441 jumlah KK.
Dumai juga memiliki web dan bersifat dinamik informasi yang disajikan selalu di-update (Rincian : 1 Portal dan 30 website).
“Kami juga memiliki infrastruktur jaringan dan memberikan kemudahan akses pada user namun penggunaan dan kapasitas layanannya masih terbatas,” tambahnya.
Setelah paparan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan verifikasi oleh tim penilaian seputar kesiapan Kota Dumai dalam program gerakan menuju smart city. Menanggapinya, H. Paisal mengatakan bahwa Dumai siap menuju smart city.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Dumai, Drs. H. Khairil Adli, M.Si pada kesempatan wawancara mengatakan, assessment smart city memiliki penilaian di beberapa kriteria seperti potensi daerahnya, pajak daerah, dan infrastruktur.
“Jaringan koneksi komunikasi internet 4G, serta beberapa data pendukung lainnya di daerah Dumai juga merupakan indikator penilaian. Tentunya kita berharap Kota Dumai masuk 50 Besar dan termasuk kedalam salah satu dari Smart City yang terpilih nantinya,” pungkasnya.
Turut hadir mendampingi Walikota Dumai dalam Assessment tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai, Suardi, S.Sy, jajaran dilingkup Diskominfo Kota Dumai dan perwakilan OPD yang berkesempatan hadir. Fatih