Harga Vaksinasi Bagi ABDI NEGARA di Kota Subulussalam ASN, Nakes, Polri dan TNI, Walikota juga Harus Tanggungjawab

Subulussalam, tribuntipikor.com

26/10. Vaksinasi tentu memiliki lebih banyak manfaat dibanding dengan efek samping yang dihasilkannya. Vaksin dapat memberi ‘Anti bodi’ yang lebih tinggi, sekaligus memberi proteksi terhadap virus Covid -19. Vaksinasi bertujuan memberikan kekebalan Spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga, jika suatu saat terpapar penyakit tersebut maka hanya dapat mengalami gejala yang ringan dan apabila tidak melakukan Vaksinasi maka tidak akan memiliki kekebalan tubuh yang spesifik terhadap penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan pemberian vaksin tersebut terbentuk kekebalan (Herd Immunity).

Maka wajar saja program Vaksinasi yang harus menghabiskan anggaran besar, dalam mewujutkan tujuan pemerintah melindungi Rakyatnya dari bahaya Covid-19 terkhusus diwilayah kota Subulussalam di Lima kecamatan ini. Bahkan sampai sampai pemerintah pusatpun mewajibkan alokasi dana desa 8 persen peruntukannya penanganan, pencegahan penyebaran Covid-19. Pemerintah pusat juga menaikkan tunjangan insentif Nakes dan berbagai fasilitas yang digelontorkan pemerintah pusat pada pemerintah daerah kota Subulusalam.

Ketua PJID Nusantara Antoni Tinendung menyampaikan “Harga Vaksinasi Kota Subulussalam Belum dapat dikatakan wajar ketika kita melihat Grafik pencapaian cakupan Vaksinasi Covid19 diwilayah Sheh Hamzah Pansury Kota Subulussalam.”

Dikonfirmasi Dinas kesehatan Kota Subulusalam melalui Nurneli Yanti, SKM.MKM Kabid P2P belum dapat menunjukkan berbagai data yang dipentingkan jurnalis, tentang Jumlah ASN SKPK yang sudah divaksin tahap I,ll,dan lll. Namun hanya mampu memberikan data Umum dari Dinas Kesehatan Propinai Aceh. Berbeda dengan data riel yang disampaikan TNI POLRI dan keluaraga besarnya yang ada dikota Subulussalam telah mencapai hasil yang memuaskan yakni TNI/Kodim 0118 capaian 97 persen, sementara keluarga besar POLRI/Polres Kota Subulussalam mencapai 98 Persen.

Dari data grafik vaksinasi Dinas kesehatan propinsi Aceh untuk wilayah Kota Subulussalam dosis I, hanya mencapai 28,0 persen, Dosis ll, mencapai 13,4 persen, dan dosis ke lll hanya 27,1 persen.

Maka berdasarkan data data yang dikumpulkan awak medya, Kota Subulussalam salah satu paling terendah kemampuan capaian Vaksinasi Se- provinsi Aceh. Peran Abdi Negara diwilayah ini menjadi dipertanyakan sejauh apa menindaklanjuti seruan pemerintah Pusat melalui intruksi Presiden RI, melalui Anggarannya, dengan semua Regulasi yang menitikberatkan perlindungan pada rakyatnya. Tentunya harapan besar bagi Nakes, ASN, TNI/POLRI yang ada didaerah ini, yang telah digaji mahal dari uang rakyat untuk setiap jejak langkah, dan kebutuhan hidupnya untuk membantu sosialisasi, eksekusi Vaksinasi dalam memotivasi Masyarakat Kota Subulussalam, seharusnya tangungjawab melekat itu, semestinya dijunjung tinggi, penentu arah dan kebijakan sosial, politik dan pembangunan daerah. Walikota, Wakil Walikota, Ketua DPRK, harus tetap bertanggungjawab tentang ini.

Dinas kesehatan Kota melalui Kabid P2P saat dimintai keterangan berapa persen jumlah ASN yang sudah divaksin l, ll,dan tahap lll ?kok malah tidak Tau. Keanehan ini, meyakini jurnalis, belum terdatanya peran ASN dan NAKES yang benar benar mau divaksin, apalagi mau melakukan edukasi motivasi akan pentingnya Vaksinasi bagi masyarakat Kota Subulussalam. Peran Forkopinda dan para kepala Kampong belum bisa maksimal untuk bersama sama melakukan kegiatan Vaksinasi guna peningkatan capaian Vaksinasi yang sebenarya. Udah saatnya APH LIDIK kasus dugaan penyalahgunaan Anggaran Covid 19 Kota Subulussalam.

Apakah Kurang Anggaran untuk kegiatan Vaksinasi Kota Subulussalam?
Apakah ASN dan Nakes udah bekerja Maksimal bersama forkopimdanya untuk kegiatan Vaksinasi?

Dengan pencapaian vaksinasi 27 persen pertanggal 26 oktober. Lalu kenapa tidak ada data terbaru Dinas Kesehatan Kota Subulussalam kegiatan Vaksinasinya? Berapa Rupiah yang telah dihabiskan dalam setiap tetes Vaksin untuk masyarakat SadaKata? Apakah lebih banyak biaya oprasional Nakes dari banyaknya orang Divaksin?

Semua kegiatan seharusnya diawali dari niat yang sasaran dan tujuannya memang terukur, hingga dapat dipertanggungjawabkan kepada siapapun, kapanpun dimanapun bahkan Dunia Ahirat.

M. Yantoro

Pos terkait