Singkil. tribuntipikor.com
Unik juga sistem pemerintahan kampong Lapahan Buaya kecamatan Kota Baharu Aceh Singkil, dari 116 Desa Sekabupaten Aceh Singkil, satu satunya pemerintah desa yang memiliki kendaraan Dinas sebuah Mobil Kijang Inova dari anggaran Dana Desanya yang berhasil lolos melewati Musrembang desa, kecamatan dan disetujui Badan Musyawarah Kampong tahun 2019.
Melalui berbagai kegiatan pembangunan Desanya kepala kampong lapahan Buaya, berbagai Sorotan yang menimpa kepala kampong, para sejumlah kekuatan profesional non pemerintah pers, LSM seringkali mengkritik pedas, sistem pengelolaan anggaran dana desa Lapahan Buaya yang cukup jauh dan ekstrim untuk bisa sampai kedesa Lapahan Buaya ini. Namun ketabahannya saat menerima kritikan dan sorotan publik dan menjawab sejumlah persoalan yang dialaminya.
Arifin Berutu Kepala desa/kampong Lapahan Buaya kecamatan kota Baharu Aceh Singkil saat diwawancarai perihal yang menghambat pembangunan, dan faktor faktor yang menyulitkannya dalam membangun kampong lapahan buaya. Menurutnya” tingginya peran oposisi sisa sisa hasil Pilkades yang belum mampu dinetralisir secara politik, sehingga memberi kesan cenderung memberi kritikan yang tidak konstruktif dalam hal pemberdayaan masyarakat kampong, padahal kita sudah berusaha memahami persoalan yang ada.
“Kemudian ada persoalan status Tanah Desa lapahan Buaya yang sampai kini belum tuntas, tentang Aset pemerintah Aceh Singkil seluas sepuluh Hektar yang dipemerintahan desa sebelumnya, menjadi Aset Desa seluas sepeluh Hektar, namun pada saat dilakukan pengukuran lahan desa aset desa yang seharusnya sepuluh hektar tinggal 4 hektar, sehingga dalam pembangunan insprastruktur agak kesulitan dalam pengembangannya. Hilangnya aset desa seluas 6 hektar sudah beberapa kali disampaikan ke pemda Aceh Singkil namun tak kunjung diselesaikan pembayaran oleh pemerintahan desa sebelumnya, kok bisa Raib?” demikian tambahnya.
Perihal Mobil Kijang Inova yang merupakan Aset desa Kampong lapahan Buaya dengan senyum ramahnya kepala kampong lapahan Buaya Arifin Berutu menjelaskan bahwa fungsi mobil ini adalah untuk membantu warga masyarakat kampong, misalnya mengantar warga Sakit, saat ada warga melahirkan, tranportasi yang sifatnya membantu warga, dan kegiatan kegiatan masyarakat kampong karena jarak tempuh kekota cukup jauh, bukan semata mata untuk keperluan pribadi Kepala kampong, boleh ditanya warga saya” demikian disampaikan kepala kampong Lapahan Buaya.
Masyarakat kampong lapahan buaya saat dimintai pendapatnya tentang tata kelola pemerintahan, pelayanan umum dan tentang admidtrasi masyarakat, sama sekali tidak pernah dipungut biaya apapun, malah sejumlah warga kampung lapahan buaya dipermudah dalam segala urusan admidrasi, peran kepemudaan yang selalu diberdayakan. Namun sebagai manusia biasa tentunya kesalahan dalam berbagai kegiatan pembangunan kampong tentang fisik bangunan masih banyak yang belum terawat, diakui Arifin berutu kepala kampong lapahan buaya. Menjelaskan.
M. Yantoro